Minggu
ini adalah minggu dimana mahasiswa di kampus gue sibuk dengan berbagai lembar
ujian mereka. Minggu dimana setiap mahasiswa tidak bisa di ganggu jadwalnya,
mereka punya jadwal sendiri. Dimana setiap mahasiswa mulai meninggalkan
kebiasaan nya dan berubah menjadi abnormal. Ngebela-belain baca buku lah,
belajar sampe malem, kejar target ngerjain tugas. Yaa, semua nya abnormal. Bukan
mereka banget.
Di
samping yang lain udah mulai ujian pada hari senin ini, gue malah enak enakan
keliling Jakarta seperti biasanya melihat seluk beluk macetnya kota ini. Gue mulai
aktif ujian pada hari selasa besok. Jadi ada waktu buat gue buat ngerusak
kosentrasi temen-temen gue yang udah mulai ujian hari ini. Rencana jahat mulai
datang.
Dimulai
dari ngebuat acara dadakan seperti ngumpul bareng di warkop sampai pura-pura
rapat buat ngurusin organisasi, padahal gue punya jahat untuk merusak
konsentrasi mereka dalam ujian. Hahaa.. tak sedikit yang terkena tindakan jahat
gue ini, tapi banyak juga mereka yang masih fokus dengan ujiannya. Memang
mahasiswa punya kepribadian dan pendiriannya masing-masing.
Dan
sekarang gue yang bimbang harus mulai dari mana. Yaps, giliran gue yang besok
menghadapi ujian ini. Gue belum siap jadi abnormal kayak mereka. Gue masih
pengen tidur malam dan baca-baca buku novel.
Ujian
pertama gue dimulai dengan mata kuliah bahasa asing, yaitu TOEFL! Dimana banyak
mahasiswa terjebak oleh rajuannya. Banyak sekali mahasiswa yang betah sama si
TOEFL ini. Atau lebih tepatnya mereka belum bisa move on dari dosen nya yang
mengharuskan setiap mahasiswanya bisa berbahasa asing, apapun Program Studinya.
Tak sedikit juga banyak mahasiswa yang ipeka nya jatoh hanya karena 2 SKS ini. Termasuk
mahasiswa yang sekarang bukannya belajar tapi malah asik ngegosipin dosen toefl
ini.
Entah
kenapa gue malah seneng baca novel akhir – akhir ini dibanding buku matakuliah
gue yang seharusnya gue baca karena ujian akhir semester telah tiba. Novel emang
lebih menarik dan tidak lebih tebal dari buku mata kuliah. Dimana novel berisi
gambar – gambar lucu dan bahasa yang asik bukan seperti gambar orang berkaca
mata yang sedang mengajari bocah berwarna hitam putih dan dengan bahasa yang
formal. Memang jauh. Tapi gue menolak kalo itu adalah alasan gue males belajar
kali ini.
Alasan
kenapa gue lebih milih baca novel dibanding buku mata kuliah adalah karena pada
kemaren malam gue di ajak temen gue ikutin bukber yang di dalamnya ada materi
yang di isi oleh salah satu penulis sekaligus notulen yang biasa di ILK. Beliau
memberi banyak sekali masukan kepada orang seperti gue ini yanng punya hobi
tapi engga tau harus di apain, bahkan seringnya ilang dan jenuh melakukan hobi
itu, ya kareng engga tau harus di apainnya itu. Dari situ gue melihat sosok
yang gue berharap bisa menjadi seperti itu, dari situ gue bertekad untuk rajin
membaca walau hanya satu ayat. Sedaaapppp…
Tapi,
tindakan gue ini mungkin salah, gue juga akan berubah besok, ataupun nanti
pagi. Kenapa engga sekarang ? karena sekarang gue udah ngantuk.. hooaamm..
Setidaknya
semua yang kita rencanakan bisa terlihat baik dan buruknya. Segimana kita engga
sukanya, tapi kalau itu memang sudah kewajiban kita harus menyeimbangi
ketidaksukaan itu dengan apa yang kita suka, yaitu hobi.
Segimana
tidaksukanya gue pada matakuliah besok, gue harus tetap berusaha untuk bisa
melawan ketidaksukaan ini dengan apa yang kita sukai, yaitu lawan dengan hobi
kita.