Saturday, February 27, 2016

Tutorial – Membuat Kipas Bambu versi Ade

Tutorial – Membuat Kipas Bambu versi Ade
HOLA!
Ketemu lagi dan akhirnya gue bisa nge-blog lagi setelah gue pulang kampung. Sebenernya ini juga kenang-kenangan dari pulang kampungnya gue. Jadi selain gue tukang ngabisin makanan dan deterjen di rumah, gue juga ada kegiatan lain, apa kagiatannya ?
Membuat Kipas Bambu.
Coba baca lagi tapi dengan nada Doraemon ngeluarin baling – baling bambu dari kantong ajaibnya. “Membuat Kipas Bambu”. Gak penting banget ?

Oke oke, langsung aja ke inti permasalahan. Cara membuat kipas bambu versi Ade.
  1. Beli Bambu
    Ini adalah hal yang sangat dasar untuk membuat kipas bambu. Yaitu Bambunya. Kita harus punya bambu untuk membuat kipas bambu. Kita harus punya kipas untuk membuat bambu kipas. Apasih.
    Yang perlu diingat adalah kata “Beli”. Jangan sampe engga mau modal, karena kita lelaki.
  2. Bawa pulang bambu ke rumah
    Ini penting. Karena jika kita bawa bambunya ke abang sate maka bambu itu akan dibuat jadi tusuk sate.
    Ini engga penting.
  3. Haluskan Bambu
    Untuk mempermudah penganyaman, maka bambu harus dihaluskan dengan cara membersihkan kulit luar bambu.

  4. Potong Bambu
    Contoh bambu yang sudah dipotong.
  5. Potong bambu menjadi beberapa bagian. Biasanya untuk memotong bambu seperti ini, panjangnya disesuaikan sesuai panjang ruasnya.

  6. Belah Bambu
    Belah lah bambu yang sudah dipotong tadi menjadi beberapa bagian.
    Bambu setelah dibelah
    Usahakan dalam membelah mambu sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan lurus. Jika untuk membuat anyaman seperti kipas bambu, maka usahakan agar ukurannya sama karena anyaman di kipas bambu konvensional adalah berbentuk persegi.
    Nah kalo ini sendal yang dipake gue dalam pembuatan kipas bambu ini.
    Harga bisa di nego. Minat Japri langsung.
    Engga penting.

    Cara membeh bambu.

    Nah, terbelah juga kan.
    Gue tau kok kalian fokusnya kemana.
    Hmmm..

    Semoga kalian tau perbedaannya membelah dan memotong Bambu.


  7. Belah lagi menjadi dua bagian
    Setelah bambu tadi dibelah. Maka belahan tadi di belah lagi. Karena apa? untuk dapat di  anyam, bambu harus di belah berulang – ulang agar menjadi tipis. Tipisnya bambu disesuaikan untuk keperluan anyaman itu sendiri. Perlu diperhatikan, karena ini anyaman maka untuk mengukur ketebalan hasil dari anyaman kita adalah dengan dua kali bahan anyam tersebut. Karena anyaman adalah bertumpuk. Nah jadi kalo untuk membuat kipas bambu usahakan bahan anyam dari bambunya jangan terlalu tebal. Karena jika tebal nanti akan berat dan terlalu keras sehingga sulit untuk di kipas – kipaskan.
    Ini intinya.
Membelah tengah bambu
Perlu kesabaran agar memperoleh hasil belahan bambu yang bagus. Karena jika kita tidak sabar maka hasilnya tidak akan lurus antara ruang atas dengan bawahnya. Dan jika seperti itu maka hasilnya tidak akan sama besar.
Usahakan agar hasilnya sama besar.
Fokus kebambunya yaa..
Hmmm…



Perlu di akui, bagi pemula seperti gue, ini sangat melelahkan dan membutuhkan kosntrasi.
Oleh karena itu harus ada sesuatu yang kita sukai untuk mengalihkan kejenuhan.
Misal: Kamu suka ngopi, maka sediakan kopi. Kamu suka baca komik, sediakan komik. Kamu butuh pacar, berarti kamu jomblo.

  1. Irat
    Irat adalah membelah bambu hingga tidak bisa dibelah lagi. Entah dari bahasa mana gue juga ga tau. Yang jelas gue dikasih taunya kalo kegiatan ini namanya “Irat”.
    Hasil setelah di Irat.
    Dan pliss itu tangan cowo, jangan bilang tanganya kaya tangan cewe.

    Untuk menghasilkan hasil Irat yang bagus, diperlukan keahlian dan alat pendukung lainnya. Alat pendukung maksudnya seperti Bambu yang membuai alur atau garis – garis didalamnya. Biasanya bambu seperti ini bisa dijumpai di daerah – daerah pengrajin dan gue ga tau itu dimana. (Ya emang berita dari gue ini ga bisa dipercaya). Kalo yang gue pake ini bambu hijau, jelasnya gue ga nanya siapa dan darimana bambu itu berasal, karena ketika gue minta KTP nya dia diem aja. Gue mulai gila.
    Selain bambu, pisau atau golok untuk mengirat pun mempengaruhi. Usahakan cari pisau yang ujungnya runcing dan tajam.
    Cara mengirat yang baik versi gue yaitu seperti berikut.
  1. Ambil bambu yang sudah di belah.
  2. Lengkungkan dengan posisi bagian bawah di tahan dengan kaki.

  3. Iris bagian atas dengan pisau dan kelupas. Jangan iris terlalu dalam.
    Jika bambu mendukung, maka hasil seperti ini akan mudah didapatkan.

  4. Lanjutkan kelupas dengan tangan, hati – hati usahakan rata dan lurus. Perlu kesabaran.
  5. Lakukan sampai habis dan tidak bisa di kelupas lagi. Agar lebih bagus sebaiknya bagian terakhir dibuang saja.
    Sekali lagi, itu tangan cowo -_-

  1. Jemur
    Jemur lah hasil Irat tadi agar lebih lemas sehingga akan mudah dibentuk.

    Buatlah sebanyak mungkin bahan dan hasil Irat-an.

  2. Membuat Pegangan
    Untuk menunggu bahan kering, kita buat pegangan kipasnya.
    Potong bambu yang lain, sisa bambu atau kalau udah terlanjur di irat semua maka harus beli lagi. Jangan paksain cabut pager depan rumah ya!
    Potong bambu seukuran 45 – 50 cm untuk pegangan kipas. Ukuran ini bisa di sesuaikan dengan ukuran kipas bambu yang ingin kita buat.

  3. Mengayam
    Ini hal yang paling penting untuk membentuk hasil dari produk kipas angin tersebut. Dan untuk bagian ini gue minta maaf ga bisa jelasin dengan kata-kata. Langsung aja gue kasih contoh gambarnya.
    Ini masih jelek
    Ini juga masih ga rapih

    Ini juga sama ga rapih karena barangnya sama, Cuma beda penempatan doang. Jangan ketipu :D

    Dan itulah contoh yang bisa gue kasih. Kalo jelek ya mohon maaf. Kalo kurang rapih ya wajar, namanya juga masih belajar.
    Yuk kita belajar bareng, untuk mengembangkan usaha tradisional.
    Percaya, mempunyai keterampilan sangat bermanfaat untuk dihari tua kita.

Oke, Kalo mau order langsung saja hubungi Bpk. Suwenda (085321636226) :D

Post a Comment