Saturday, March 28, 2015

Weekend Activity


Yeaah! Weekend datang lah! Dan akhirnya datang juga tanda di undang.
Weekend enaknya mungkin jalan-jalan atau refrehing bareng pacar, iya pacar gitu. Oke jangan bahas masalah pacar pacaran di blog gue!
Engga seperti mahasiswa normal lain nya yang sekarang lagi pada sibuk jalan-jalan/camping di gunung atau di puncak dengan diriingi raungan senior tiap malam nya, hihih. Serem. Yapi, sebuah ritual dengan alasan agar bisa masuk organisasi. Raungan macan yang belum pernah dirasakan dikenyataan kini bisa dibayangkan dalam kegiatan seperi ini. Yap ini kegiatan orang normal. Hihi.
Setelah melihat kegiatan orang normal, sekarang giliran gue yang akan memberi tahu bagaimana kegiatang gue sebagai orang yang tak biasa normal melalui weekend nya.
Seperti yang sedang kalian baca ini, gue selalu siapkan postingan-postingan yang sangat tidak biasa seperti ini di setiap weekendnya, jadi ya kegiatan gue Cuma memikirkan postingan “kewren” selanjutnya.
Setelah terwujudnya cita-cita membangun internet dalam kostan, sekarang gue dengan gampangnya memposting di blog kapan saja, tapi sayangnya tugas kuliah gue numpuk. Nih ya gue cerita lagi (jadi ceritanya ada cerita di cerita yang di dalamnya ada cerita lagi), jadwal kuliah gue disemester ini jauh berbeda dengan semester sebelumnya, jika apda semester sebelumnya gue bisa mengejek temen-temen gue yang masuk kuliahnya pagi, sekarang gue kena karma nya! Jam kuliah gue berubah drastis, yang tadinya selalu bilang “Paling Paginya” namun sekarang kebalik, gue selalu memberitahu temen-temen dengan kata “Gue kuliah PALING SIANGNYA JAM SEMBILAN”. Jam sembilan itu jam paling pagi disemester gue sebelumnya. Oke jadi maafin kalo tuan rumah blog ini jarang posting. Tapi btw gue selalu aktif dalam per e-mail’an, so, email aja! Jangan sms apalagi Bbm. Disitu kadang saya butuh hape canggih -_-

Setelah gue asik berinternet ria menikmati hasil jerih payah dari mendapat hadiah sebuah AP ini, oh iya, gue belum masak! Oke wait yaaa…….. wait!!

Oke, Finished!
Tinggal nunngu matang :-D
Nasi sudah dimasak, dan jelly siap di hidangkan. yap menu baru yang tadi gue omongin itu bikin Jelly! gue belum bisa bikin jelly yang bener-bener kaya sungguhan, setiap gue bikin jelly pasti lembek kaya gue ngedeketin cewe, huufft.

Oh iya, sorry kalo postingan kali ini curhatan kegiatan gue, gue cuma mau ngungkapin betapa senang nya bisa bersantai menikmatin kamar kost.an yang gue bayar tiap bulan dengan mencari nya mati-matian, dari gue ikut semua maca perlombaan sampai gue rela ngejualin barang-barang berharag gue. oke enough!
thanks guys, semoga hari kalian menyenangkan !

Wednesday, March 11, 2015

Currenly

Malam ini, semua tampak lebih berwarna. Aku sudah melakukan banyak hal sendirian, melatih kemandirian. Mungkin, kamu akan terkejut melihat perubahanku, kamu akan menggeleng lebih lama sambil mengamati gerak-gerikku, aku sudah berbeda sekarang. Atau kalau boleh dibilang, bukan hanya aku, kamu juga berbeda sekarang. Seiring waktu berjalan, semua berubah tanpa persetujuan kita. Tiba-tiba saja aku sudah menjadi seperti ini dan kamu sudah tak lagi di sini.
Akhirnya, ya memang akhirnya, karena tak ada lagi yang akan terulang. Hari-hari yang dulu aku dan kamu lalui seperti gelembung basah yang sangat mudah pecah. Realita berbicara lebih banyak, sementara aku dilarang untuk bermimpi terlalu jauh, apalagi mengharap semua yang telah terjadi bisa terulang kembali.
Jika dulu kita begitu manis, entah mengapa sekarang berubah jadi miris. Memang hanya persepsiku saja yang melebih-lebihkan segalanya, mengingat perpisahan kita terjadi tanpa sebab, sulit ditebak, sampai aku muak mencari-cari yang kurasa tak pernah hilang.
Begitu banyak mimpi yang ingin kita wujudkan, kita ceritakan dengan sangat rapi dalam setiap bisikan malam, adakah peristiwa itu tersimpan dalam ingatanmu? Aku berusaha menerima, kita semakin dewasa dan semakin berubah dan segala. Tapi, salahkah jika kuinginkan kamu duduk di sini, mendekapku sebentar dan kembali menceritakan mimpi-mimpi kita yang lebih dulu rapuh sebelum sempat terwujudkan?
Aku sudah berusaha untuk bernapas tanpamu, nampaknya semua berhasil dan berjalan dengan baik-baik saja.
Tapi, di luar dugaanku, setiap malam-malam begini, kamu sering kembali dalam ingatan, berkeliaran. Pikiranku masih ingin menjadikanmu sebagai topik utama, dan hatiku masih mau membiarkanmu berdiam lama-lama di sana. Aneh memang jika aku sering memikirkan kamu yang tak pernah memikirkanku.
Menyakitkan memang jika harus terus mendewakan kenangan hanya karena masa lalu terlalu kuat untuk dihancurkan.
Beginilah kita sekarang. Tak lagi saling bersapa, tak lagi saling bertukar kabar. Semua seperti dulu, ketika kita tak saling mengenal, segalanya terasa asing. Kosong. Apapun yang kita lakukan dulu seperti terhapus begitu saja oleh masa, hari berganti minggu, minggu segera beranjak menuju bulan, sejak saat itu juga jantung kita tak lagi mendenyutkan rasa yang sama.
Dengarkan aku, Inilah kita yang
sekarang, berusaha melupakan yang disebut kenangan. Berusaha
melawan ketakutan yang disebabkan perpisahan. Siapapun yang lebih dulu melupakan tak menjamin semua akan benar-benar hilang.

Sunday, March 8, 2015

Kembali ke dunia Ibu Kota


 Yeaah!!
Udah lima hari ini semenjak hari selasa kemaren gue nyampe ke Jakarta mendarat dengan ban sepeda motor gue ilang satu. Ini bukan karena pem-begalan yang sedang marak melainkan ini akibat dari penambal ban yang narik paku di ban gue engga kira-kira pake Las besi. Jadi dengan begitu bukannya paku yang lepas melainkan ban gue juga ikut lepas dan harus hilang tergantikan. Mungkin semua nya kisah gue sama ban gue berhenti sampai disini, terimakasih telah menjadi bagian perjalanan mengejar cinta gue oh ban gundul ku.
Dengan tubuh masih bau pedesaan dengan kulit khas terbakar matahari pesisir dan bahasa masih ngapaknya, Alhamdulillah gue sekrang udah bias nyesuaikan diri dengan kehidupan disini lagi.
Sekarang gue lagi dikejar deadline untuk beberapa acara kuis yang akan gue ikutin, ini adalah salah satu kegiatan yang harus gue lakuin untuk bias move on dari sawah-sawah pedesaan yang selama sebulan gue nikmatin (tentu saja pemandangannya) dan bagi gue sulit untuk dilupakan begitu saja. Untuk itu gue berusaha untuk melakukan kegiatan apapun untuk mengurangi waktu luang gue agar engga bias inget lagi tuh sawah. Oh sawah oh sawah, betapa nikmat nya buang hajat di pangkuanmu, oh sawah.
Kuis gue yang gue ikutin ini adalah kuis yang diadain oleh salah satu produk makanan ringan yang sebenernya engga begitu gue suka tapi karena ada kuis ini gue terpaksa beli satu box hanya untuk mengikutin kuis itu. Persyaratan agar bias ikut kuis itu adalah dengan cara mengirimkan box dan bekas bungkusnya.
Sebenernya sih gpp kalo gue ngirimin persyaratan dengan biasa aja, yaitu makan isinya kirim bungkusnya.
Cuman, supaya gue dibilang peserta yang keren, ganteng, baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung di kamar mandi, maka gue pun ngirim persyaratan itu dengan cara gue buka bungkus nya lalu gue keluarin isi nya yang kemudian gue makan, gue kumpulin bungkusnya lalu gue kirim PLUS gue serahin juga struck pembelian gue di Ramayana PLUS juga tanda tangan supir angkot agar mereka tau berapa biaya yang gue keluarin dan agar mereka tau juga betapa gue terpaksanya pergi ke Ramayana hanya untuk beli nih bungkus snack.
Maksud dan tujuannya baik, supaya yang nerima nya bilang ke juri-juri lain:
“buset dah nih yang ngirimin atas nama Adee dari Jakarta ini ganteng banget dah, jarang lho ada orang ikutan kuis kaya gini ngasih struck asli bukan foto. Emang cihui deh nih orang.”
Lalu setelah gue kirim bungkus + Struck pembelian itu, gue balik ke kontrakan.
Sampe kontrakan, gue mikir sama diri gue sendiri… kok kayanya ada yang salah nih.
Ada sesuatu yang mengganjal. sesuatu yang sangat salah.
Gue langsung lihat kebawah cek celana gue, engga… gue engga make celana dalam di luar lagi.
Gue lihat ke kaca, engga… engga rambut gue engga ketiban eek burung lagi.

LALU APA YANG SALAH???!

Gue duduk di bangku belajar.
Terus mikir lama. Sampe akhirnyaa…
Ya kamprett.. gue baru inget, foto profil yang gue kirimin ke kuis itu adalah foto gue lagi nongkrong buang hajat di pesawahan. -_-
Tuh panitia penerima persyaratan, pas ngecek foto data diri gue, langsung mikir:
“ini kok muka nya tampan sekali ya mirip sama apa yang diakeluarin dari pantatnya dan emang bener-bener rajin menabung. Tapi tetep lah si Adee ini keren abis, ngumpulin persyaratannya pake struk asli.”
Lalu, apakah yang bias gue lakukan? Well, pilihannya adalah sebagai berikut:
1.  Berharap fokus panitianya ke bungkusan kosong PLUS Struck asli.
2. Kalaupun dia merhatikan foto profil juga, berharap dia terpana ngelihat background sawahnya.
3. Pergi ke kantor tuh snack, nyamar jadi penjahat terus menyandera satpan beserta anak istrinya untuk ditukarkan sama foto profil berak gue tersebut.
4.  Dia suka baca buku Radityadika.
Tapi ya sudahlah, itu hanya sebuah kuis iseng yang ternyata engga berhasil membuat gue lepas dari bayangan pesawahan.

Eniwei, gue seneng banget bisa balik lagi ke Jakarta, walaupun ada beberapa hal yang engga bisa gue lakuin seperti gue lakuin di rumah. (kaya nikmatin pesawahan sambil ngeden – ngeden kaya orang mau ngelahirin. Hahaha)

Jakarta sama daerah gue itu beda banget. Ada enaknya, ada engganya.
Masing-masing mempunyai ceritanya tersendiri.
Emang, engga masalah bagi gue walaupun gue hidup di Jakarta, Bandung, Yogyakarta atau bahkan di Papua sekalipun. Karena ga ada gunanya merasa sedih, nyesel, atau menjerit-jerit kesepian.
Kata Radityadika sih: Just take a seat back and relax. And make the most of it.
Lagian, disinilah gue akan menghabiskan empat tahun dari masa hidup gue.

Dan buat kalian yang sekarang sedang menempuh pendidikan dan jauh dari orang tua, jangan pernah merasa sedih. Jangan pernah nyesel, ragu atau ngerasa kangen sampe nangis tiga hari tiga malem.
Karena, pas kita balik ke rumah kita dari universitas nanti, dengan gelar ditangan, pengalaman di kepala, dan sejuta hal untuk diceritakan kepada orang-orang, akan ada banyak orang yang menyambut kita.
Dan kita akan tersenyum kepada mereka, puas.

Saturday, March 7, 2015

Si Dodo : Aku Ingin Punya Temen Seperti Kalian Manusia Normal

Di setiap sudut keramaian, di sekolah, di pasar, di tempat wisata, hingga dimana pun. Dodo selalu sendirian. Dodo adalah seorang yang sering menyendiri dan selalu merasa kesepian. Segala bentuk kegelisahan dan kegundahan pernah ia alami, walau umurnya masih muda. Kesepian selalu menyelimuti dengan setia nya.
Dodo merupakan laki-laki yang berasal dari keluarga sederhana namun keluarganya berbeda dari keluarga yang statusnya setara. Keluarga Dodo mampu memberikan waktu luang yang sangat bebas, sehingga dia bebas main kapan pun dia mau. Keluarga Dodo kadang bisa memberikan segala keperluan yang bersifat sangat penting kepada Dodo. Bahkan Dodo sampai bisa merasakan perkuliahan. Tentu tidak seperti keluarga-keluarga sederhana yang lain.
Sejak kecil memang Dodo seperti anak kecil yang lainnya, polos dan apa adanya. Dodo sering bermain-main dengan si Dadang. Dadang adalah temen akrabnya Dodo pada saat itu. Mereka setiap hari selalu bermain bersama, karena rumah mereka dekat.
Namun pada saat SMP, Dadang pun meninggalkan Dodo. Dadang pergi mengikuti orang tuanya ke luar kota. Orang tua Dadang di tugaskan untuk bekerja di salah satu wilayah dan harus menetap disana. Dodo pun berbeda sekolah dengan Dadang, teman nya bermain.
Pada saat Dodo bersekolah SMP, Dodo belajar dan mulai memperhatikan Nilai-nilai nya. Kini Dodo hanya fokus dengan nilai nya. Waktu luang Dodo di pergunakannya untuk belajar, untuk nilainya.
Setiap bel pulang sekolah, Dodo selalu langsung pulang ke rumah. Dan Dodo tidak pernah jauh dari rumah karena kini Dadang sudah tidak ada lagi. Dodo selalu mengintip dari jendela kamarnya untuk melihat rumah Dadang yang kini hanya di tinggali nenek Dadang. Bahkan setiap Dodo lewat rumah Dadang, dia merasa ingin kembali pada waktu dimana ia bisa bermain.
Masa SMP Dodo dipenuhi dengan prestasi. Walau begitu dalam hati Dodo ingin sekali bisa bermain, namun kini Dadang sudah tak tinggal di dekatnya lagi. Dan kini masa SMP Dodo yang diwarnai dengan prestasi pun berakhir. Lalu dia berencana untuk melanjutkan sekolah di beberapa SMA unggulan.
Keberuntungan selalu saja mengiringi usahanya sehingga Dodo bisa mendapatkan apa yang orang lain belum tentu bisa dapat. Dia bisa bersekolah di sekolah yang menjadi unggulan di daerahnya. Tidak seperti yang lain. Dodo bisa mendapat status sosial yang lebih tinggi dari yang lainnya karena kerja keras dan keberuntungannya. Dodo emang beruntung.
Di rumah Dodo diberikan waktu seluang-luang nya, tanpa ada aturan waktu yang mengikatnya. Ayah Dodo adalah seorang buruh kerja serabutan yang membuat ibu Dodo kini pergi meninggalkannya, agar bisa memenuhi kebutuhan primer Dodo.
Karena Dodo sekolah di sekolah yang menjadi unggulan, jarak antara rumah dengan sekolahnya sangat jauh, sekitar 35 KM. ini tentu sangat menyiksa bagi manusia normal. Namun tidak bagi Dodo, Dodo merasa senang, dengan adanya perjalanan tersebut maka Dodo bisa mengurangi waktu luang yang diberikan keluarganya. Setiap hari Dodo bangun lebih pagi dari teman kelasnya agar Dodo bisa berangkat pagi dan sampai dikelas bersamaan dengan teman yang baru bangun ketika Dodo sudah dijalan, ini karena Dodo sendiri yang rumahnya paling jauh.
Setiap pagi Dodo berangkat diantarkan ayahnya sampai ke terminal yang kemudian Dodo harus naik mobil umum lagi dua kali. Hampir satu jam waktu yang dimakan perjalanan Dodo menuju sekolahnya. Bagi orang normal ini tentu sangat membosankan, namun bagi Dodo ini sangat menyenangkan daripada dirumah.
Setiap pulang sekolah Dodo selalu datang dengan muka lusuh namun tetap tersenyum karena selalu memikmati perjalannnya. Di rumah Dodo tidak ada kegiatan selain membuka buku untuk me-review matapelajaran yang besok akan di pelajarinya disekolah. Bagi orang normal mungkin waktu yang luang ini sangat menyenangkan untuk bisa bermain game. Namun tidak bagi Dodo, baginya bermain game hanyalah membuatnya cape dan sering merasa bosan karena setiap kali ia bermain game selalu merasa jenuh, ini karena game nya terlalu susah atau seringnya karena baginya game hanya mesin yang di buat untuk membuang waktu manusia. Ya, saya yakin Dodo tidaklah sepayah yang dibayangkan jika hanya untuk memainkan sebuah game komputer.
Dodo memang sering jenuh kalau sedang memainkan sebuah game, baru menginstallnya yang kemudian dimainkan, lalu besok dia tidak akan membuka game tersebut lagi. Karena bagi Dodo game tersebut sudah basi dan Dodo sudah mengetahui game tersebut kemaren.
Bagi manusia normal waktu yang luang setelah pulang sekolah sangatlah menyenangkan untuk dinikmati bermain bersama temen-temen dirumah. Dodo pun mempunyai fikiran yang sama tentang hal ini. Dodo ingin sekali keluar dan bermain bersama teman dirumah, ingin sekali tertawa sampai waktu luang yang diberikan Dodo ini habis. “Dodo ingin sekali itu”.
Namun karena sekolah Dodo yang jauh, dia tidak mempunyai temen di sekitar rumahnya. Sesekalinya Dodo mengenal orang-orang di sekitar rumahnya, Dodo merasa tidak nyaman dengan pergaulannya, merokok, mabuk, godain perempuan, bagi Dodo itu tidak lebih baik dari game yang menjenuhkan.
Dodo memanglah dikenal sebagai pribadi yang selalu ceria bagi teman-teman sekolahnya. Dodo memang sangat aktif dalam berbagai bidang ektrakulikuler disekolahnya, karena itu juga Dodo banyak dikenal disekolahnnya. Tentu Dodo sangat senang jika disekolah karena banyak temen, karena itulah Dodo dikenal sebagai pribadi yang periang. Disekolahnya.
Tiada kata libur pergi sekolah bagi Dodo. Seminggu full Dodo terus datang kesekolah, walau tentu saja sangat menguras staminanya, namun menurutnya itu sebanding dengan waktu yang berhasil dia kurangi. Walau disekolah tidak jarang Dodo dikecewain karena temen-temen organisasi yang rumahnya deket kadang malas datang kesekolah dan akhirnya Dodo hanya datang dan menikmati indahnya bisa bersekolah disana, dan setidaknya waktunya bisa terkurangi lagi.
Waktu yang di berikan oleh keluarga terlalu banyak sehingga Dodo melakukan ini semua.
“Oh ayah dan ibu, aku ingin mengurangi waktu ini bersama kalian”.
Dodo selalu berdoa disetiap sholatnya.
Waktu terus berjalan, dan peraturan keluarga Dodo pun tidak berubah memberikan waktu yang sangat luang bagi Dodo, tidak akan berubah kecuali Dodo merubahnya.
Dodo pun sekarang sudah di tingkat akhir masa sekolahnya, bukan lagi menjadi siswa yang sibuk mengurusi organisasi. Dodo tidak bisa terus menerus melakukan itu. Oleh karena itu kini waktu Dodo semakin bertambah dan waktu luang semakin banyak. Dodo mulai aktif menggerakan teman-teman dikelasnya agar bisa kompak. Dodo dan kelasnya kini akan membuat beberapa rencana untuk merakan kelulusan mereka kelak, rencana yang menghasilkan sesuatu yang bisa dikenang jika sudah berpisah. Dan tentu ini gagasan Dodo dan Dodo lah yang bertanggung jawab mengerjakannya. Tidak seperti manusia normal yang tidak mau di repotkan oleh urusan-urusan bersifat global seperti ini, namun Dodo bersyukur dengan adanya kesibukan ini Dodo bisa mengurangi waktu luangnya.
Waktu berjalan dan rencana-rencana kelas Dodo pun terus berjalan. Namun jika hanya satu rencana saja, bagi Dodo ini masih kurang untuk mengurangi waktu luangnya. Dodo masih banyak mempunyai waktu luang.
Akhirnya Dodo mempunya lebih banyak gagasan untuk di rencanakan di kelasnya. Namun tidak semua teman kelas Dodo menerima semua gagasan yang diberikan. Mungkin karena terlalu banyak gagasan dan rencana sebelumnya yang belum selesai, teman kelas Dodo merasa keberatan dan menolak gagasan yang ditawarkan Dodo. Waktu luang Dodo masih tetap. Dodo masih merasa kesepian karena waktu luang yang terlalu banyak ini.
Disetiap kesepian Dodo merupakan hal yang buruk bagi kehidupannya. Bagi Dodo kesepian adalah hal yang tidak masuk akal karena Dodo sangat merasa lemah di saat itu.
Akhirnya waktu luang Dodo pun berhasil dimanfaatkan. Dodo jatuh cinta!
Setiap waktu Dodo memikirkan perempuan yang ia cintai itu, sampai Dodo lupa akan kesepian.
Kini Dodo sudah mempunyai pacar. Sesingkat itukah? Tentu saja, bagi seorang Dodo mendapatkan wanita sangatlah mudah ini dikarenakan pribadi Dodo yang sangat menyenangkan. Namun Dodo sayangnya tidak mudah begitu saja untuk jatuh cinta.
Bukan hanya untuk menghabiskan waktu luang, namun Dodo merasakan hal yang lebih, yaitu Dodo mempunyai harapan untuk masa depannya, karena pacarnya yang selalu menyemangati Dodo dalam setiap hal. Setiap saat Dodo merasakan ada dorongan berbuat lebih baik karena harus diceritakan kepada pacarnya, ini merupakan kebiasaan Dodo dengan pacarnya ketika malam hari, bercertita tentang apa yang di lakukan kedua nya pada hari itu.
Tentu karena Dodo tidak mau bercerita yang buruk tentang dirinya dan Dodo tidak mungkin berbohong kepada orang yang merubah dirinya kini, Dodo selalu melakukan setiap kegiatan dengan lebih bersemangat terutama dalam hal belajar. Mereka selalu berlomba-lomba menjadi yang terbaik di sekolahnya masing-masing.
Tempat tinggal Dodo dan pacarnya memanglah sangat jauh, mereka jarang sekali bertemu. Dodo sangat mencintai pacarnya itu, karena menurut Dodo dia lah yang berhasil mengubah kehidupannya dan waktu luang kini sudah tidak ada lagi. Dodo mempunyai harapan yang lebih dengan masa depannya dan pacarnya ini, Dodo mengharapkan bisa selama nya bersama dengan pacarnya itu.
Dodo selalu mengirim pesan singkat untuk berkomunikasi dengan pacarnya setiap saat. Setiap waktu. Ini tentu karena waktu luang Dodo yang semuanya di ganti dengan berkomunikasi dengan pacarnya itu.
Later . . .
Waktu luang Dodo yang terlalu banyak ternyata tidak sebanding dengan waktu yang bisa diberikan pacarnya. Pacarnya mempunyai dunia nya sendiri dengan tugas sekolah, bimbel dan bermain dengan teman-temannya. Tentu ada minus jika dibandingkan dengan kehidupan Dodo yang tidak pernah bermain dengan teman-temannnya.
Sudah terlalu lama hubungan Dodo dengan pacarnya, nampaknya membuat pacar Dodo merasa risih dengan Dodo yang selalu menghubunginya. Ini karena waktu luang Dodo yang selalu digunakan untuk menghubungi pacarnya itu. Dan waktu luang Dodo terlalu banyak.
Dalam hati Dodo, ia hanya berusaha terus berkomunikas karena ia merasa ada kekuatan magic positif luar biasa saat ia berkomunikasi dengan pacarnya. Ucarapan-ucapan dari pacar Dodo merasa mempunyai kekuatan tersendiri saat Dodo membacanya. Dodo bisa mengerjakan tugas sekolahnya dengan benar, dan yang penting kehidupan Dodo benjadi lebih terarah karena ia tidak mau menceritakan tentang berantakannya kehidupannya.
Akhirnya Dodo di anggap terlalu posesif dalam menjani hubungan dengan pacarnya itu, dan tentu anggapan ini menjadi awal yang negatif bagi hubungan mereka. Dan tanpa banyak yang bisa diperbuat oleh Dodo, Dodo hanya bisa pasarah dan menghargai setiap permintaan dari orang yang dia sayanginya, Dodo sadar tidak ada sesuatu hal yang indah jika ada unsur keterpaksaan di dalamnya, Dodo hanya bisa berharap kepada tuhan agar memberikan perasaan indah untuk Dodo dan pacarnya itu. Namun, mereka berpisah.

Masalah Dodo kian bertambah!

Sekarang waktu luang Dodo di gunakan hanya untuk memikirkannya, tanpa bisa menghubunginya. Waktu luang Dodo kini digunakan sangat negatif, lebih negatif dari yang menurut Dodo main game itu menjenuhkan.
Waktu luang Dodo kini di isi dengan kegiatan yang sangat bisa merubah kehidupannya menjadi sangat negatif. Mungkin ini kelemahan yang sangat vital bagi manusia periang seperti Dodo.
Hingga akhirnya Ujian Nasional pun tiba. Dodo menggunakan waktu luang nya untuk memperoleh nilai sebaik mungkin dalam Ujian Nasional, walau masih terkadang memikirkan sang motivatornya.
Setiap belajar Dodo sering merasa bosan dan jenuh, terkadang menghubungi mantan pacarnya. Walau masih disambut baik oleh mantan pacarnya, Dodo merasa ada yang berbeda. Bukannya Dodo menjadi semangat belajar, tapi malah sebaliknya Dodo hanya memikirkan kapan tuhan memberikan hal yang indah lagi untuk perasaan mereka berdua. Fikiran Dodo kini bukan hanya tentang Ujian Nasional, Dodo juga masih sering memikirkan mantan pacarnya dan berharap bisa memperoleh kekuatan magic yang psotif seperti halnya pada saat masih pacaran.
Masa Ujian Nasional pun telah di lewati Dodo. Kini Dodo hanya bisa berharap dengan apa yang dia kerjakan menghasilkan hasil yang baik.
Hasil Ujian Nasional pun akhirnya keluar, Dodo berhasil lulus dari sekolah. Namun Dodo gagal memperoleh yang maksimal. Entah karena apa Dodo kini tak percaya dengan dirinya sendiri.
Seperti pada saat Dodo bisa bersekolah di sekolah unggulan, keberuntungan itu pun kembali berpihak kepada Dodo. Nilai nilai Ujian Nasional yang pas-pasan, Dodo berhasil memperoleh beasiswa di salah satu PTS di ibukota. Dodo emang orang desa biasa yang selalu beruntung dan dapat merasakan kuliah di ibukota.
Seperti mahasiswa pada umumnya, Dodo merasakan pendidikan yang sama dengan mahasiswa lain. Disitu Dodo belajar banyak hal tentang arti nya kehidupan. Dodo merasa sudah waktunya untuk mempersiapkan masa depannya. Dengan waktu luangnya itu Dodo terus memikirkan bagaimana masa depannya kelak.
Dodo kini merasa hidup karena kini waktu luang nya sangat berarti mengerjakan untuk masa depannya. Belajar menjadi mahasiswa yang baik, Selalu mengerjakan tugas, bahkan Dodo bisa berkarya melalui beberapa tulisannya di majalah-majalah. Semester satu berhasil Dodo lewatin dengan hidup penuh gelora merasakan kehidupan baru yang tidak membosankan.
Namun kegelisan Dodo kembali muncul saat liburan semester tiba. Tentu karena libur semester yang sangat panjang menyebabkan teman kuliah Dodo satu per satu pulan ke rumahnya masing-masih dan mengharuskan Dodo juga harus ikut pulang ke rumahnya. Tentu dirumahnya Dodo merasakan banyak sekali waktu luang dan Dodo tentu engga tau harus melakukan apa dirumah.
Walau dirumah pun Dodo masih terus saja memikirkan dan merancang masa depannya. Namun dirumah Dodo merasa berbeda dan merasa ada yang aneh. Tidak seproduktif pada saat dia berada di kampusnya.
waktu liburanpun berakhir, kini Dodo kembali hidup beraktifitas menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.
Di semester berikutnya kesibukan Dodo berkurang, Dodo mulai jenuh dengan segala rutinitasnya mengurusi masadepan. Dodo kini kembali harus bergulat dengan waktu untuk bisa dihabiskannya karena Dodo tak bisa lagi hidup hanya untuk mengurusi mimpi-mimpi masa depannya.
Kini Dodo mulai keluar kamar dan mencoba bertegur sapa dengan orang-orang disekitarnya. Namun entah kenapa Dodo merasa aneh ketika berada ditengah kerumunan orang banyak. Dodo merasa terganggu dan ingin sekali lari pergi menjauh. Mungkin itu karena Dodo masih di anggap baru dan belum mengenal dengan orang-orang di sekitarnya.
Setelah sekian lama Dodo beradaptasi, Dodo kini mulai bisa bermain dengan mahasiswa-mahasiswa lain. Dan akhirnya Dodo pun mulai berniat untuk bisa pacaran seperti dulu lagi. Dodo tidak pernah sadar dengan apa yang dia lakukan setelah dia ditinggalkan matan pacarnya dulu. Andai dia sadar mungkin dia sudah malu dengan dirinya sendiri.
Kini Dodo bisa berhubungan dengan seorang perempuan yang Dodo anggap bisa meluluhakn hatinya. Memang Dodo hanya sebatas baru mengenal dirinya lewat pesan singkat. Ini dikarenakan mereka kuliah di berbeda kota, namun dekat dengan rumah asal Dodo.
perempuan dalam handphone genggam
Setiap hari Dodo dan perempuan tersebut menghubungi satu sama lain untuk bercerita mengenai hal-hal yang lucu yang disukai kedua nya. Mereka setiap hari menghubungi saling memberi salam secara bergantian Dan tentu ini membuat diri Dodo merasa percaya diri karena ada orang yang mau mendengarkannya. Kini Dodo merasa senang bisa ada yang menemani dan bisa menghabiskan waktu luang bersama nya, walau hanya lewat handphone genggam.
Kini Dodo memaksakan diri untuk pulang dan segera bertemu dengan perempuan dalam handphone genggam nya itu. Dan akhirnya mereka saling bertemu dan bisa mengobrol panjang secara langsung. Terasa waktu Dodo kini sangat berarti dan Dodo bisa menikmati kehidupan.
Setiap ada kesempatan libur, Dodo pun selalu ingin pulang kerumahnya agar bisa menemui perempuan tersebut. Pernah suatu hari di mall daerah tempat perempuan itu tinggal ada sebuah acara yang guess star nya adalah idola Dodo dan ternyata perempuan itu juga mengidolakannya. Maka mereka berencana untuk datang ke acara tersebut.
Perempuan itu datang beramai-ramai dengan teman-temannya, sedangkan Dodo hanya datang dengan sendirinya. Akhirnya Dodo berusaha untuk bisa bertemu dengan perempuan itu maka Dodo pun mencarinya. Akhirnya mereka bisa bertemu dan bisa saling melihat, namun entah kenapa Dodo menjadi terlihat sangat pecundang saat itu. Dodo tidak berani mendekatinya hanya karena alasan dia malu sama temen-temen perempuan tersebut dan Dodo merasa pergaulannya jauh di bawah mereka, entah kenapa Dodo menjadi pecundang di hadapan perempuan yang dia sayangi.
Akhirnya Dodo memutuskan pergi meninggalkan acara tersebut dan pergi meninggalkan perempuan tersebut yang terlihat sedang asik menikmati acara nya bersama teman-temannya.
Karena tepat saat sholat ashar, Dodo pun pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat. Setelah sholat Dodo pun entah tidak tau harus kemana lagi, balik ke acara itu? Dodo merasa percuma untuk kembali ke acara tersebut karena di acara tersebut juga Dodo tidak bisa bergerak.
Akhirnya Dodo memutuskan untuk rehat sejenak di masjid. Ternyata banyak juga pengunjung acara maupun pengurus mall tersebut yang sedang istirahat di dalam masjid tersebut. Dodo pun kini merasakan kesendiriannya terobati, walau tidak mengobrol sapa satu sama lain, setidaknya Dodo merasa mempunyai teman yang sedang merasakan hal yang sama. Kesendirian.
Setelah Dodo merasa sudah cukup untuk rehat didalam masjid, Dodo pun bertujuan untuk keluar masjid namun seperti biasanya Dodo belum mempunyai tujuan. Setelah Dodo keluar dan ternyata dijalan Dodo melihat perempuan yang dia sayangi itu sedang menuju ke masjid bersama teman-temannya. Karena Dodo merasa gugup dan entah harus gimana jika berpapasan dengan mereka, Dodo pun mengambil keputusan untuk cepat lari dan segera masuk lagi ke dalam masjid. Dodo pun lari sekuat tenaga menghindari agar tidak terlihat oleh perempuan itu.
Setelah Dodo didalam masjid, kini Dodo dapat melihat perempuan itu dari atas, ini karena masjid untuk tempat sholat berada di lantai atas, sehingga jalan ke arah masjid dari mall dapat terlihat dari jendela yang ada. Dodo melihatnya dan memandanginya dengan jelas. Dodo melihat sebercik harapan dikala itu, seperti cahaya yang bisa memberi kekuatan ubagi Dodo untuk menjalani kehidupannya agar lebih baik. Namun tidak lama perempuan itu pun sampai ke masjid dan sudah tidak terlihat lagi.
Dodo kini duduk menghadap ke mimbar dan mungkin perempuan bersama teman-temannya itu pun masuk ke dalam masjid tersebut. Masih dalam keadaan gugup Dodo pun kini dengan cepatnya keluar dari masjid tersebut tanpa melihat ke arah shaf perempuan karena Dodo merasa kaku untuk melihat perempuan itu. Dodo pun berjalan cepat keluar masjid untuk menghindari terlihat oleh perempuan tersebut.
Entah kenapa Dodo menjadi seorang pengecut seperti itu. Padahal saya tau Dodo sangat ingin ngobrol bersama perempuan tersebut.
Setelah pulang dari acara tersebut dengan keadaan hujan-hujanan, Dodo kini mulai berfikir realistis. Dodo kini mulai berfikir akan cepat menemui perempuan tersebut dan segera mengutarakan perasaan nya karena Dodo merasa sudah cukup lama Dodo mengenal perempuan tersebut. Kini Dodo dengan terang-terangan meminta agar bisa pergi keluar dengan perempuan itu.
Dengan berbagai pertimbangan dari perempuan itu dan beberapa ajakan dari Dodo, akhirnya perempuan itu pun mau meluangkan waktu nya untuk bisa keluar bersama Dodo. Hari Sabtu mereka setujui untuk hari mereka akan jalan bareng. Dodo merasa senang dan seperti mendapat angin segar dan Dodo sudah mulai menghayalkan apa yang harus dia lakukan seharian bersama perempuan yang dia sayangi. Setidaknya Dodo tidak mau mengecewakannya.

Sabtu, hari dimana Dodo akan merasakan hari yang indah
Akhirnya mereka pun bisa keluar dan jalan bareng. Akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka rasa cocok untuk mengobrol. Di sebuah ayunan seperti taman bermain anak TK namun kini Dodo yang tidak pernah merasakan TK bersama perempuan yang ia sayangi yang kini duduk di ayunan tersebut.

Mereka mengobrolkan tentang dunia perkuliahan mereka masing-masing dan tentang rencana masa depan mereka. Dari sini Dodo merasa terharu melihat seorang perempuan yang sudah memiliki memikiran yang jauh di atas umurnya. Dodo melihat sosok ibu atau lebih tepatnya calon ibu yang Dodo dambakan, Dodo melihat ada cahaya dari matanya dan teringat akan ibu nya. Dodo merasakan sosok keibuan ada di dalam dirinya. Dodo yang tidak pernah merasakan sosok ibunya kini hanya bisa membayangkan sosok ibunya ada didepan matannya.
Mereka kian asik mengobrolkan apa saja tentang masa depan, begitu pun Dodo mulai menceritakan tentang kegiatannya selama ini yang dilakukan untuk mempersiapkan masa depannya. Dodo meminta doa untuk kelancaran masa depannya kepada perempuan itu seperti Dodo meminta doa kepada ibu nya sendiri. Dodo membayangkan ini karena Dodo selalu mendambakan agar bisa meminta langsung di hadapan ibu nya untuk mendoakannya, mungkin karen itu dia melampiaskannya pada perempuan ini.
Waktu kian berlalu, kini perempuan itu mengajak agar cepat segera pulang. Perempuan itu mempunyai janji dengan temannya agar bisa pulang dan menemui temannya itu. Dodo bisa merasakan berada dalam posisi perempuan itu, dimana Dodo dihubungin oleh temannya untuk segera pulang dan bertemu dengan teman. Untuk itu Dodo merasakan juga harus mengerti dia dan menuruti keinginannya itu agar segera pulang. Mereka pun beranjak pulang.
Dodo merasa puas dan lega bisa menghabiskan waktu dengan mengobrol dengannya. Dodo sangat merasa gembira. Kini Dodo sudah tidak memikirakan waktu luang yang dulu menjadi masalah berat baginya. Hari-harinya menjadi berwarna, yaiya lah namanya juga orang lagi jatuh cinta. Yang dulunya mempunyai waktu luang yang membosankan, kini menjadi waktu luang yang menyenangkan.
Dengan terkagumnya Dodo dengan sosok keibuan yang ada dalam diri perempuan itu, membuat Dodo lupa akan tujuan yang sebenarnya. Kini Dodo belum menyampaikan perasaan nya kepada perempuan itu. Untuk itu Dodo kini berusaha keras untuk mengajak perempuan itu keluar dan mau jalan bareng lagi.
Setiap hari Dodo dengan berbagai cara mengajaknya agar bisa keluar dan jalan bareng lagi. Namun perempuan itu ternyata sedang sibuk dan mempunyai teman-teman yang asik yang mengajak perempuan itu berlibur, sehingga tidak ada waktu luang untuk meladenin si Dodo ini.
Tiba pada dua malam terakhir sebelum Dodo pergi. Dodo secara terus menerus mengajak perempuan ini keluar dan bertemu denganya. Persis seperti anak yang sedang meminta sesuatu kepada ibunya. Dodo memberi tahu nya jika lusa Dodo akan pergi dalam waktu lama dan mungkin akan susah untuk bisa bertemu. Namun tetap saja, waktu perempuan itu terlalu berharga jika hanya menuruti rengekan Dodo yang memang tidak pernah bisa merasakan betapa asiknya liburan bersama teman-teman.
Rengekan Dodo mungkin membuat kesal dan membuat malas perempuan itu untuk berkomunikasi dengan Dodo lagi. Meski begitu Dodo tak berhasil untuk bisa keluar dan menyampaikan isi perasaannya kepada perempuan itu. Yang ada mungkin membuat perempuan itu berfikir untuk menjauh karena dia merasa risih dengan kehadiran Dodo.
Kini dua hari tepat sebelum Dodo pergi. Dodo pun bertanya lagi untuk menyakinkan hatinya kalau perempuan itu memang benar tidak bisa bertemu dengannya. Namun percuma saja. Perempuan itu menolak untuk bertemu dengan Dodo. Perempuan itu mempunyai kesibukan dengan keluarganya, walau terlihat perempuan itu sepertinya sudah memberi kode untuk menjauhi Dodo. Karena pada saat itu perempuan tersebut tidak terlihat seperti apa yang di kenal Dodo sebelumnya. Perempuan itu terlihat kini menikmati dunia nya dan seperti orang sedang jatuh cinta, tapi Dodo sadar itu bukan dengannya.
Kini perempuan itu tidak pernah menyapanya dan memberi salam terlebih dahulu, bahkan disetiap kata dalam setiap berkomunikasinya pun jauh sangat berbeda, candaanya, kini terlihat seperti pelawak yang gagal melucu di atas panggung. Begitu garing. Berbeda seperti saat mereka baru saling mengenal. Dimana saat itu Dodo sangat bersemangat untuk menjalani hari-hari nya.
Dodo bisa tahu kalau dia sedang jatuh cinta karena Dodo pun sedang merasakan bahagianya jatuh cinta. Untuk itu dia bisa mengetahui jika perempuan itu sedang jatuh cinta.
Kini waktu Dodo hanya tinggal dua hari lagi, lusa Dodo akan pergi. Dan Dodo merasa sangat terpuruk dan sangat sedih untuk kepergiannya kali ini.

Satu hari sebelum Dodo pergi. Dodo pun keluar rumah dan bergi bermaksud untuk menikmati hari-hari terakhirnya sebelum Dodo pergi. Dodo pergi ke suatu tempat yang bisa menenangkan dirinya, Dodo pergi ke pantai dan coba menyakinkan dirinya tentang masalah yang sedang dihadapinya kini. Ombak dan angin laut dirasa cukup untuk membuat nya tenang. Dodo memikirkan bagaimana lagi agar dia bisa bahagia, Dodo membayangkan saat-saat bahagia nya ketika Dodo bisa duduk bersama di sebuah ayunan bersama perempuan itu. Dodo merasakan betapa bahagia nya dia ketika kala itu melihat sosok wanita yang mempunyai sifat ke ibuan. Ya, Dodo sekarang melamun di temanin hembusan angin laut dan suara gemuruh ombak.
Sampai akhirnya dia dikagetkan oleh seorang laki-laki yang berbadan mirip dengannya namun dia terlihat sangat bahagia dan sepertinya mempunyai kisah hidup yang jauh lebih menguntungkan darinya. Dodo pun akhirnya bercerita panjang mengenai kehidupannya hingga sampai keterpurukannya saat ini. Dodo berasa senang karena respon laki-laki tersebut yang mau mendengarkan. Dodo merasa senang setelah mendengar kalau ternyata laki-laki tersebut juga terkadang mempunyai permasalahan yang sama dengannya. Dodo menceritakan semuanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Memang saya pada saat itu merasa tersentuh mendengar cerita dari Dodo. Saya merasa iba dengan keadaan Dodo sekarang. Dari ceritanya di awal, Dodo terlihat begitu istimewa dengan berbagai permasalahan di keluarga nya, dia tidak mau ikut-ikutan dengan teman sebayanya menghabiskan waktu dengan berfoya-foya mabuk dan merokok di jalanan. Walau Dodo mengalami kesulitan untuk bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya, tapi Dodo terlihat begitu yakin saat menceritakan ini jika suatu saat dia bisa bercanda gurau dan berfoto bareng dengan ayah dan ibu nya.
Dodo terlihat begitu bersemangat ketika menceritakan tentang keoptimisannya untuk meraih masa depan dan menjadikan hidupnya menjadi pelajaran untuk anak-anaknya kelak. Dodo pun begitu terlihat sangat enerjik ketika menceritakan tentang pendidikannya.
Namun entah kenapa Dodo terlihat lemas, lunglai bahkan tak berdaya ketika dia menceritakan soal percintaannya. Dodo terlihat begitu emosi dan marah. Dodo berkali-kali mengucapkan. “Ya tuhan, yakinkan aku, aku pantas untuk bahagia”.
Dodo terlihat lemah tak berdaya ketika menceritakan tentang perjuangannya agar bisa bahagia. Namun Dodo harus sadar, kebahagiaan yang menyangkut dengan orang lain tidak bisa dipaksakan. Jika Dodo ingin bahagia dengan melibatkan orang lain, maka orang yang dilibatkannya pun harus ikut bahagia. Dodo harus sadar semua nya tidak bisa di paksakan, apalagi perasaan.
Seharusnya sudah diketahui, fatal akibatnya memberi harapan pada pria yang setia.
Kini sudah waktunya Dodo pergi tanpa memberi tahu secara langsung tentang perasaan yang sebenarnya kepada perempuan yang ia cintai. mungkin secara sekilas perempuan itu pun tau tentang perasaan Dodo sebenarnya. Namun mungkin karena perempuan itu tidak mau menyakiti Dodo, maka dia memutuskan untuk tidak bertemu dengan Dodo dan memilih Pria yang tidak pernah merengek dan tentunya lebih mudah berteman dengan siapa aja, tidak seperti Dodo.
Kini Dodo menyakinkan dirinya sendiri untuk bisa pergi tanpa memikirkan perempuan yang ia sayangi itu. Walau Dodo masih sangat ingin sekali bertemua dengan perempuan itu, namun kini sudah tidak mungkin. Dodo harus berusaha tegar dan menghadapi ini. Dodo bertekad akan kembali dan menghubungi perempuan itu jika nanti ia sukses.
Dodo bilang kalo nanti ia sukses akan kembali dan menghubungi perempuan itu untuk bisa bertemu dan menyatakan perasaannya di depan kedua orang tuanya. Ha ha ha laki-laki yang mendengar perkataan bocah ini tertawa terbahak-bahak. Dia bilang ke Dodo, “Emang nya gampang buat sukses, emang dengan ngomong begitu dan bermodalkan cerita seperti ini bisa dengan mudah untuk sukses. Hahahaha.”
Entah setelah itu apa yang ada di dalam hatinya Dodo. Apakah Dodo masih tetap mempunyai tekad yang kuat tentang keyakinannya atau malah hancur setelah tau apa yang di ceritakannya malah di balas dengan tertawaan terbahak-bahak seperti itu.

Setelah itu Dodo pergi meninggalkan pantai.