Sunday, April 17, 2016

Engkau!


Gue sebenernya ragu buat nulis ini.
Karena gue engga tau mau mulainya darimana.
Gue sebenernya pengen nulis ini.
Tapi entah kenapa baru sekarang gue memulainya.

Dengan sisa kekuatan yang belek yang masih nempel di mata sebalah kanan. Gue akan coba bales tulisan kampret lu itu. Walaupun gue tau, gue akan kalah kampret. Melihat kenyataan seperti dibawah ini, curahan perasaan lu yang begitu kampret.

:)

Makanya gue ragu buat bales tulisan kampret itu. Hiks.
 Link tulisan kampret : kupukura.wordpress.com
Hola, gue sengaja nunjukin Screenshot itu, supaya kalian merasa iba dan kalian tidak akan nyesel kalo baca tulisan gue ini yang ternyata jelek. Gue jamin engga bakal nyesel :D

Oke Mulai,
Gue tau, itu diatas bukan awal tulisan yang baik, bukan pendahuluan untuk tulisan yang di tunggu. Tapi inilah kenyataannya. Hambar. Selera humor gue turun.
Dear kamu,
Gue memulai tulisan ini dengan kembali berkali-kali membaca tulisanmu itu. Bukan karena gue kagum akan tulisanmu itu, tapi gue hanya ingin mengembalikan sedikit mood ini yang sedikit hilang. Selain karena minggu depan gue UTS, juga ada hal lain yang menyebabkan mood gue hilang. Dan yang jelas itu bukan karena tulisanmu yang mencerminkan kalau kamu sedang sakit. Maaf :D
Nur,. Kamu sehat malam ini? Tentu tidak. Gue tau perasaan anak kost yang seperti sedang sekarat saat hidungmu mampet dan terpaksa ketemu AC setiap hari. Gue tau kamu akan protes ketika gue sebutkan kalo kamu ketemu AC tiap hari, karena gue yakin AC di kelas bisa saja dihindari dengan kamu duduk jauh-jauh dari sumber AC itu, dan gue juga yakin kalau ditempat kost kamu tidak mungkin ada alat secanggih itu. Tapi yang gue maksud AC disini bukanlah Air Conditioner. Tapi melainkan Air Cebok. Karena disini gue harus bergelut dengan AC macam seperti itu tiap hari, dan kenapa gue yakin kamu juga merasakan hal yang sama? Seharusnya ini engga lucu.
Gue engga pernah berbuat ini sebelumnya. Menyepelekan penyakit-penyakit anak kost yang sedang kamu derita. Tapi ini karena gue mengganggap kamu “berbeda”. Karena apa yang gue lakukan dengan temen gue yang lainnya, akan terasa sangat menjijikan jika gue lakukan ke kamu. Gue engga mungkin datang ke kost kamu dengan mambawa Vitamin B Complex IPI seperti yang gue lakukan saat si Ipul sakit kemaren. Kecuali gue udah berhasil merebut sajahdahnya si Aladeen. Atau apa yang gue lakukan ketika si Imah (Kucing bapak kost) sakit. Saat itu gue bolos kuliah dan membawa si Imah ke pet shop. Tentu kamu engga akan tega kan kalau gue bolos kuliah demi membawa kamu ke pet shop kan ?
Apa yang gue ceritakan belum tentu semua manusia didunia ini tau. Karena apa yang gue ceritakan ke kamu tidak diceritakan ulang ke orang lain. Kecuali agen FBI udah mencium rencana kita. Apakah ini lebay ? Gue rasa tidak. Semua perbincangan kita gue anggep rahasia. Walaupun kamu anggap itu becanda, tapi bagiku itu emang becanda.
Gue engga tau mau ngasih ending seperti apa. Masih banyak yang ingin gue bahas. Tapi gue takut akan salah, seperti gue menebak sikap teman-teman kamu itu. Tapi menurut gue, pertemuan menjadi judul yang pantas untuk tulisan selanjutnya.
Ada satu kata yang engkau utarakan dalam tulisanmu itu. Yaitu saat kamu ragu akan waktu yang aku punya untuk meluangkanya menulis tentang kamu. Dan itu salah. Karena gue selalu mempunyai waktu untuk melakukannya itu. Ini menjadi balasan yang tidak pantas disaat waktu yang tepat.

And, thanks for approve me always your time.
Sorry, I didn’t say hello polite. I just was setting way back.

PS:
Saat perjuangan terhenti karena Doa-nya. Berjuanglah untuk selalu mendoakannya.