Battle of Surabaya
Lagi nunggu link Downloadnya kan?
Battle of Surabaya. Anime yang berasal dari Amikom Yogyakarta ini berhasil tayang di Bioskop Indonesia pada hari ini (20/8). Film yang ditunggu-tunggu sejak lama pun akhirnya hadir juga, Anime versi Indonesia.
Bagi penonton Anime yang biasanya buatan dari Japan, mungkin sangat penasaran bagaimana tentang Film ini. Tapi kok tadi saya nonton di Bioskop masih banyak (sekali) kursi yang kosong, ini kenapa? Antusiasme yang kurang? Apa ini cara untuk menyambut sesuatu yang telah lama di tunggu?
Jawabannya adalah… karena kita nungguin BAJAKAN di internet!!!
Sudah menjadi sesuatu hal yang lumrah dimasa sekarang untuk menikmati film bioskop di laptop masing-masing hasil dari download (gratis) atau hasil copas (hasil ngerayu). Bukan karena sayang buat ngeluarin duit, tapi karena terlalu seringnya film layar lebar yang baru beberapa hari nongol di bioskop tapi sudah muncul juga link downloadnya. Hal – hal seperti itu juga ternyata mempengaruhi pemikiran untuk membeli tiket bioskop langsung yang jelas-jelas akan sangat menghargai jerih payah si pembuatnya. Bukan karena uang yang masuk ke si pembuatnya, tapi karena ada kepuasaan tersendiri bagi si pembuat jika melihat penontonnya tersenyum bersama di dalam bioskop, itu aja udah cukup. Mungkin ini terdengar munafik, tapi saya yakin, karena saya juga pernah mengerjakan sesuatu hal yang serupa, dan itu benar.
Yeah, Battle of Surabaya, sebuah Anime Indonesia yang ditunggu-tunggu (bajakannya) ini menjadi topik pembicaraan di forum-forum internet. Cerita tentang perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaannya, khususnya di Surabaya.
Spoiler!
Cerita tentang Musa sebagai kurir pada masa itu yang sangat ringan untuk di lihat dalam cerita yang berat. Di tambah lagi kisah romantikanya dengan Yumna.
Gadis ninja dari sebuah kelompok penyusup Kipas Hitam berlambangkan Uciha. Dari sini juga saya baru tau ternyata di Indonesia ada ninja pada saat melawan Inggris :D ditambah lagi ternyata kelompok uciha pindah dari konoha ke Indonesia. Engga ngerti ? MAKANYA NONTON! DIBIOSKOP.
Residents Soedirman atau Jendral Sudirman yang identik dengan membawa pedang (seperti gambar di pecahan seribu) digambarkan dengan menarik yang suka memakai sabuk namun entah kenapa bajunya malah lupa di masukan kecelana, bayangain sendiri.
Bung tomo pun tidak ketinggalan eksis di film ini dengan beralih menjadi “Pejuang Penyiar Radio”. ALLAHU AKBAR!
Kehadiran Cak Soleh atau yang bernama lengkap Solehudin ini pun mewakili selera humor orang Indonesia yang sangat khas dengan bayolan-banyolannya. Sebagai pejuang asli Surabaya yang mirip Giant di Doraemon ini, dia bisa merubah penonton bisa bertepuk tangan untuk Animasi Karya Indonesia ini.
Dramatisasi yang diberikan Mas Danu juga terasa sangat Patriotisme, merubah pandangan organisasi berlambang Uciha untuk memerdekaan Indonesia. Buruk di awal, namun Berhasil di akhir, itu sangat heroik daripada pura-pura baik di awal (atau berhasil) namun tidak bisa mendamaikan di akhir (gagal).
Seperti halnya negara-negara di Benua Afrika yang sangat membenci orang berkulit putih, Anime ini pun kembali memberikan Syndrome Indonesia sangat membenci orang berambut pirang. Semoga ini tidak berlanjut seperti Syndrome Cinderella yang membuat semua perempuan di Indonesia berkhayal bisa ketemu dengan pangeran.
Sistem lelucon yang sangat khas dengan anak Indonesia yang sangat menyukai Tom and Jerry pun tersaji di Anime ini. Walaupun Tom and Jerry sudah banyak yang dicekal di Indonesia, tetapi entah kenapa di Anime ini menjadi malah semakin menarik. Kejar-kejaran yang kemudian si Jerry menarik ranting pohon yang kemudian di lepaskan, dan, BRAKKK! Kena Tom yang ada di belakangnya. Lalu lelucon apa yang di anggap pantas untuk kami, bocah-bocah ingusan Indonesia ?
Romantika yang kental pun terasa. Tidak aneh kenapa Anime ini masuk kedalam golongan Remaja yang padahal banyak sekali bapak – bapak mengajak anaknya untuk menonton film (yang dikira kartun) ini ke bioskop. Tetapi entah kenapa mereka sangat gaduh sekali yang kemudian meninggalkan ruangan bioskop saat ada adegan dimana pemeran utama laki-laki dan perempuan saling menyipratkan lumpur di muka secara bergantian yang kemudian mereka duduk bersama dan tertawa, seakan lupa pada hari itu yang sedang perang. Romantis sekali. Mungkin karena bapak – bapak itu takut anaknya terserang Gejolak Asmara dini ? atau si bapaknya inget pacaran yang mirip seperti itu dengan mantannya sehingga balik untuk menemui mantannya ? Telpon suami anda jika bilang nonton The Battle of Surabaya tetapi sampai sekarang belum pulang!
Adegan dimana Yumna yang di dubber oleh Mayundi Ayunda berkata “Aku sayang kamu, mas.” Sangat Romantis, yang kemudian memeluk Mas Danu, dan Mas Danu tersenyum yang kemudian membuat tangan Mas Danu mengangkat tanda ingin membalas pelukan Yumna. “Sebagai kakaku.” Suara Mayundi Ayunda terlihat begitu merdu dan membuat seluruh penonton tertawa melihat reaksi muka Mas Danu yang kemudian menurunkan tangannya kembali, mengurungkan niatnya untuk memeluk.
Entah bagaimana anda menyikapi Anime Indonesia, The Battle of Surabaya ini. Tetapi, bagi saya, Saya sangat terhibur :)
MERDEKA!“Tidak ada yang menang dalam perang”
Masih dalam suasana perjuangan tujuh belas Agustus kan ?