Sunday, February 7, 2016

Kekuatan dan Hasrat – Semalam dengan Infus


Sebuah ekspedisi, cie ekspedisi. Sok serius banget sih *hening* K

Oke, banyak yang komen kalau gue nulis di blog tentang perjuangan itu di anggap terlalu serius.




Banyak yang menganggap sebuah minggu dikala ujian adalah sebuah hal yang harus di dipersiapkan dengan matang. Harus siapkan fisik, siapkan materi, belajar, dan yang jelaskan siapkan contekan, ini penting. Termasuk gue. Gue yang tergolong pinterbaikrajinmenabungdansholeh biasa-biasa aja ini. Selalu mempersiapkan ujian dengan matang. Entah dengan belajar dimalam harinya, ngurangin ngutang pada siang harinya, dan engga lagi ngintip ibu – ibu senam dipagi harinya, yang jelas gue mempersiapkan agar ujian yang engga datang berkali – kali itu bisa pergi dengan merindukan gue, cielah!

Kehidupan sebagai mahasiswa berbeda dengan saat ujian di sekolah. Ideologi gue yang terbentuk karena sering berbenturan dengan berbagai masalah yang serius kini mulai terkikis. Semua yang dulu pernah gue siapin secara matang, kini malah seperti di sepelekan.

Selasa, 26 Januari 2016.

Hari itu memang ada sesuatu yang harus dikerjakan. Seperti hari – hari mahasiswa yang dijani pada saat itu, lagi sibuk – sibuknya dengan ujian, gue juga sama halnya dengan mereka, ujian dengan tampang melas. FYI, masang muka tampang melas di depan pengawas ujian dapat menyebabkan pengawas mules dan akhirnya pergi ke kamar mandi yang kemudian berujung merubah suasana kelas jadi chaos. Ujian yang menyenangkan menjengkelkan normal itu dimulai pukul 09.10 WIB dan seharusnya selesai pukul 12.30 WIB. Iya memang terlihat seperti kelas pencabikan mahasiswa, sebegitu lamanya kelas itu. Teori + Praktikum. Gue masuk kelas ruangan pada saat itu. Terlihat mak lampir pengawas sudah datang dan sedang menunggu mangsanya mahasiswanya. Kelas yang seharusnya TIDAK ADA itu malah diadakan. Gue dateng hanya untuk mengumpulkan tugas karena gue tau, gue rajin yang udah bikin tugas itu ga perlu lagi ujian. Terjadi lah perang argumen antara gue dan pengawas ujian dimana pengawas ujian tetep kekeuh mempertahankan egonya sebagai pengawas, jangan mau dibegoin sama peserta. Itu perarti peserta selalu di anggap bego kah? Dengan BODO AMAT nya gue engga mau masuk ruang ujian itu dan tetep kekeuh juga Cuma nitipin tugas ke pengawas itu. Masuk, cekcok sama pengawas, ngelempar naro tugas, tanda tangan kehadiran pulang. Hal yang serupa gue lakuin di ujian Praktikumnya.

Berbeda dengan ujian-ujian pada tahun sebelumnya, waktu ujian sekarang gue sering double job atau ngelakuin dua hal dalam satu waktu. Seperti hal nya hari itu, kenapa gue kekeuh Cuma ngumpulin tugas, karena jam 11 nya gue ada acara lagi, interview. Gue males cerita – cerita masalah interview hahaha. Soal nya terlalu lucu kalo diceritainnya ketemu langsung sama gue ;) *think.

Jam 13.00 WIB. Perjalanan di mulai!


Walaupun minggu ujian, gue tetep punya tanggung jawab terhadap dua organisasi yang lagi mencatut nama gue. Dan sekarang salah satu organisasi itu mengharuskan gue untuk keluar kandang dan pergi untuk mencari tempat untuk mengadakan acara, survei. Tujuan akhir adalah, Tanjung Lesung Banten. Survei yang penuh maksud. Jalan – jalan. Hahaha.

Menembus batas. Batas sewajarnya. Bagi pengendara motor, ada standar jarak yang seharusnya hanya dikendarainya. Jika lebih dari itu, akan ada resiko yang ditanggungnya. Nah, gue kaya nya nembus batasan itu deh. Dua hari dua malem nyetir motor dari Jakarta – Tigaraksa – Serang – Anyer – Tanjung Lesung – Jakarta lagi. Dan benar aja, efeknya terasa ketika sampai di Jakarta lagi. Mata merah mirip kaya zombie, punggung berasa kaya ketiban duren beneran dari pohonnya, ringsek.

Kamis, 28 Januari 2016

Pukul 02.00 WIB tepat sampai kasur. Badan harus cepat di baringkan, namun aktifitas masih tetap harus berjalan.

Kamis merupakan hari ujian terakhir bagi gue, empat matakuliah langsung gue embat dalam seharian. Satu sebagai pengawas, dan tiga matakuliah buat ujian. Gila. Dimulai pagi, selesai pukul 21.00 WIB . Dengan kondisi low batery kaya gini, gue ga yakin bakal maksimal buat ngelakuin itu semua.

Selesai ujian, kelar semua. Gue males bahas – bahas ujian lagi.

Rabu, 03 Februari 2016

Semua kegiatan selesai. Liburan tiba. Namun Hasrat masih memuncak. Menyusun strategi, mengadakan event besar. Masih ada organisasi yang harus di papah untuk kemajuannya, harus difikirkan.

Dengan kondisi yang masih babak belur, gue harap bisa selamat sampai rumah dan bisa tidur dalam pelukan kasur kapuk. Lima jam perjalanan Jakarta – Indramayu yang lagi lagi nyetir motor sendiri dilalui.

Jumat, 05 Februari 2016

Malam pengeksekusian. Infus harus mau menusuk lengan. Oksigen tertancap di lubang hidung. Tak sadarkan diri.

Post a Comment