Di setiap sudut keramaian,
di sekolah, di pasar, di tempat wisata, hingga dimana pun. Dodo selalu
sendirian. Dodo adalah seorang yang sering menyendiri dan selalu merasa
kesepian. Segala bentuk kegelisahan dan kegundahan pernah ia alami, walau
umurnya masih muda. Kesepian selalu menyelimuti dengan setia nya.
Dodo merupakan laki-laki
yang berasal dari keluarga sederhana namun keluarganya berbeda dari keluarga
yang statusnya setara. Keluarga Dodo mampu memberikan waktu luang yang sangat
bebas, sehingga dia bebas main kapan pun dia mau. Keluarga Dodo kadang bisa
memberikan segala keperluan yang bersifat sangat penting kepada Dodo. Bahkan Dodo
sampai bisa merasakan perkuliahan. Tentu tidak seperti keluarga-keluarga
sederhana yang lain.
Sejak kecil memang Dodo
seperti anak kecil yang lainnya, polos dan apa adanya. Dodo sering bermain-main
dengan si Dadang. Dadang adalah temen akrabnya Dodo pada saat itu. Mereka
setiap hari selalu bermain bersama, karena rumah mereka dekat.
Namun pada saat SMP, Dadang
pun meninggalkan Dodo. Dadang pergi mengikuti orang tuanya ke luar kota. Orang
tua Dadang di tugaskan untuk bekerja di salah satu wilayah dan harus menetap
disana. Dodo pun berbeda sekolah dengan Dadang, teman nya bermain.
Pada saat Dodo bersekolah
SMP, Dodo belajar dan mulai memperhatikan Nilai-nilai nya. Kini Dodo hanya
fokus dengan nilai nya. Waktu luang Dodo di pergunakannya untuk belajar, untuk
nilainya.
Setiap bel pulang sekolah, Dodo
selalu langsung pulang ke rumah. Dan Dodo tidak pernah jauh dari rumah karena
kini Dadang sudah tidak ada lagi. Dodo selalu mengintip dari jendela kamarnya
untuk melihat rumah Dadang yang kini hanya di tinggali nenek Dadang. Bahkan
setiap Dodo lewat rumah Dadang, dia merasa ingin kembali pada waktu dimana ia
bisa bermain.
Masa SMP Dodo dipenuhi
dengan prestasi. Walau begitu dalam hati Dodo ingin sekali bisa bermain, namun
kini Dadang sudah tak tinggal di dekatnya lagi. Dan kini masa SMP Dodo yang
diwarnai dengan prestasi pun berakhir. Lalu dia berencana untuk melanjutkan
sekolah di beberapa SMA unggulan.
Keberuntungan selalu saja
mengiringi usahanya sehingga Dodo bisa mendapatkan apa yang orang lain belum
tentu bisa dapat. Dia bisa bersekolah di sekolah yang menjadi unggulan di
daerahnya. Tidak seperti yang lain. Dodo bisa mendapat status sosial yang lebih
tinggi dari yang lainnya karena kerja keras dan keberuntungannya. Dodo emang
beruntung.
Di rumah Dodo diberikan
waktu seluang-luang nya, tanpa ada aturan waktu yang mengikatnya. Ayah Dodo
adalah seorang buruh kerja serabutan yang membuat ibu Dodo kini pergi
meninggalkannya, agar bisa memenuhi kebutuhan primer Dodo.
Karena Dodo sekolah di
sekolah yang menjadi unggulan, jarak antara rumah dengan sekolahnya sangat
jauh, sekitar 35 KM. ini tentu sangat menyiksa bagi manusia normal. Namun tidak
bagi Dodo, Dodo merasa senang, dengan adanya perjalanan tersebut maka Dodo bisa
mengurangi waktu luang yang diberikan keluarganya. Setiap hari Dodo bangun
lebih pagi dari teman kelasnya agar Dodo bisa berangkat pagi dan sampai dikelas
bersamaan dengan teman yang baru bangun ketika Dodo sudah dijalan, ini karena Dodo
sendiri yang rumahnya paling jauh.
Setiap pagi Dodo berangkat
diantarkan ayahnya sampai ke terminal yang kemudian Dodo harus naik mobil umum
lagi dua kali. Hampir satu jam waktu yang dimakan perjalanan Dodo menuju
sekolahnya. Bagi orang normal ini tentu sangat membosankan, namun bagi Dodo ini
sangat menyenangkan daripada dirumah.
Setiap pulang sekolah Dodo
selalu datang dengan muka lusuh namun tetap tersenyum karena selalu memikmati
perjalannnya. Di rumah Dodo tidak ada kegiatan selain membuka buku untuk me-review matapelajaran yang besok akan di
pelajarinya disekolah. Bagi orang normal mungkin waktu yang luang ini sangat
menyenangkan untuk bisa bermain game. Namun tidak bagi Dodo, baginya bermain
game hanyalah membuatnya cape dan sering merasa bosan karena setiap kali ia
bermain game selalu merasa jenuh, ini karena game nya terlalu susah atau
seringnya karena baginya game hanya
mesin yang di buat untuk membuang waktu manusia. Ya, saya yakin Dodo
tidaklah sepayah yang dibayangkan jika hanya untuk memainkan sebuah game
komputer.
Dodo memang sering jenuh
kalau sedang memainkan sebuah game, baru menginstallnya yang kemudian
dimainkan, lalu besok dia tidak akan membuka game tersebut lagi. Karena bagi Dodo
game tersebut sudah basi dan Dodo sudah mengetahui game tersebut kemaren.
Bagi manusia normal waktu
yang luang setelah pulang sekolah sangatlah menyenangkan untuk dinikmati
bermain bersama temen-temen dirumah. Dodo pun mempunyai fikiran yang sama
tentang hal ini. Dodo ingin sekali keluar dan bermain bersama teman dirumah,
ingin sekali tertawa sampai waktu luang yang diberikan Dodo ini habis. “Dodo ingin
sekali itu”.
Namun karena sekolah Dodo
yang jauh, dia tidak mempunyai temen di sekitar rumahnya. Sesekalinya Dodo
mengenal orang-orang di sekitar rumahnya, Dodo merasa tidak nyaman dengan
pergaulannya, merokok, mabuk, godain perempuan, bagi Dodo itu tidak lebih baik
dari game yang menjenuhkan.
Dodo memanglah dikenal
sebagai pribadi yang selalu ceria bagi teman-teman sekolahnya. Dodo memang
sangat aktif dalam berbagai bidang ektrakulikuler disekolahnya, karena itu juga
Dodo banyak dikenal disekolahnnya. Tentu Dodo sangat senang jika disekolah
karena banyak temen, karena itulah Dodo dikenal sebagai pribadi yang periang.
Disekolahnya.
Tiada kata libur pergi
sekolah bagi Dodo. Seminggu full Dodo terus datang kesekolah, walau tentu saja
sangat menguras staminanya, namun menurutnya itu sebanding dengan waktu yang
berhasil dia kurangi. Walau disekolah tidak jarang Dodo dikecewain karena
temen-temen organisasi yang rumahnya deket kadang malas datang kesekolah dan
akhirnya Dodo hanya datang dan menikmati indahnya bisa bersekolah disana, dan
setidaknya waktunya bisa terkurangi lagi.
Waktu yang di berikan oleh keluarga terlalu banyak sehingga Dodo
melakukan ini semua.
“Oh ayah dan ibu, aku ingin mengurangi waktu ini bersama kalian”.
Dodo selalu berdoa disetiap
sholatnya.
Waktu terus berjalan, dan
peraturan keluarga Dodo pun tidak berubah memberikan waktu yang sangat luang
bagi Dodo, tidak akan berubah kecuali Dodo merubahnya.
Dodo pun sekarang sudah di
tingkat akhir masa sekolahnya, bukan lagi menjadi siswa yang sibuk mengurusi
organisasi. Dodo tidak bisa terus menerus melakukan itu. Oleh karena itu kini
waktu Dodo semakin bertambah dan waktu luang semakin banyak. Dodo mulai aktif
menggerakan teman-teman dikelasnya agar bisa kompak. Dodo dan kelasnya kini
akan membuat beberapa rencana untuk merakan kelulusan mereka kelak, rencana
yang menghasilkan sesuatu yang bisa dikenang jika sudah berpisah. Dan tentu ini
gagasan Dodo dan Dodo lah yang bertanggung jawab mengerjakannya. Tidak seperti
manusia normal yang tidak mau di repotkan oleh urusan-urusan bersifat global
seperti ini, namun Dodo bersyukur dengan adanya kesibukan ini Dodo bisa
mengurangi waktu luangnya.
Waktu berjalan dan
rencana-rencana kelas Dodo pun terus berjalan. Namun jika hanya satu rencana
saja, bagi Dodo ini masih kurang untuk mengurangi waktu luangnya. Dodo masih
banyak mempunyai waktu luang.
Akhirnya Dodo mempunya lebih
banyak gagasan untuk di rencanakan di kelasnya. Namun tidak semua teman kelas Dodo
menerima semua gagasan yang diberikan. Mungkin karena terlalu banyak gagasan
dan rencana sebelumnya yang belum selesai, teman kelas Dodo merasa keberatan
dan menolak gagasan yang ditawarkan Dodo. Waktu luang Dodo masih tetap. Dodo
masih merasa kesepian karena waktu luang yang terlalu banyak ini.
Disetiap kesepian Dodo merupakan hal yang buruk bagi kehidupannya. Bagi Dodo
kesepian adalah hal yang tidak masuk akal karena Dodo sangat merasa lemah di
saat itu.
Akhirnya waktu luang Dodo
pun berhasil dimanfaatkan. Dodo jatuh cinta!
Setiap waktu Dodo memikirkan
perempuan yang ia cintai itu, sampai Dodo lupa akan kesepian.
Kini Dodo sudah mempunyai
pacar. Sesingkat itukah? Tentu saja, bagi seorang Dodo mendapatkan wanita
sangatlah mudah ini dikarenakan pribadi Dodo yang sangat menyenangkan. Namun
Dodo sayangnya tidak mudah begitu saja untuk jatuh cinta.
Bukan hanya untuk
menghabiskan waktu luang, namun Dodo merasakan hal yang lebih, yaitu Dodo
mempunyai harapan untuk masa depannya, karena pacarnya yang selalu menyemangati
Dodo dalam setiap hal. Setiap saat Dodo merasakan ada dorongan berbuat lebih
baik karena harus diceritakan kepada pacarnya, ini merupakan kebiasaan Dodo
dengan pacarnya ketika malam hari, bercertita tentang apa yang di lakukan kedua
nya pada hari itu.
Tentu karena Dodo tidak mau
bercerita yang buruk tentang dirinya dan Dodo tidak mungkin berbohong kepada
orang yang merubah dirinya kini, Dodo selalu melakukan setiap kegiatan dengan
lebih bersemangat terutama dalam hal belajar. Mereka selalu berlomba-lomba
menjadi yang terbaik di sekolahnya masing-masing.
Tempat tinggal Dodo dan
pacarnya memanglah sangat jauh, mereka jarang sekali bertemu. Dodo sangat
mencintai pacarnya itu, karena menurut Dodo dia lah yang berhasil mengubah
kehidupannya dan waktu luang kini sudah tidak ada lagi. Dodo mempunyai harapan
yang lebih dengan masa depannya dan pacarnya ini, Dodo mengharapkan bisa selama
nya bersama dengan pacarnya itu.
Dodo selalu mengirim pesan
singkat untuk berkomunikasi dengan pacarnya setiap saat. Setiap waktu. Ini
tentu karena waktu luang Dodo yang semuanya di ganti dengan berkomunikasi
dengan pacarnya itu.
Later . . .
Waktu luang Dodo yang
terlalu banyak ternyata tidak sebanding dengan waktu yang bisa diberikan
pacarnya. Pacarnya mempunyai dunia nya sendiri dengan tugas sekolah, bimbel dan
bermain dengan teman-temannya. Tentu ada minus jika dibandingkan dengan kehidupan
Dodo yang tidak pernah bermain dengan teman-temannnya.
Sudah terlalu lama hubungan Dodo
dengan pacarnya, nampaknya membuat pacar Dodo merasa risih dengan Dodo yang
selalu menghubunginya. Ini karena waktu luang Dodo yang selalu digunakan untuk
menghubungi pacarnya itu. Dan waktu luang Dodo terlalu banyak.
Dalam hati Dodo, ia hanya
berusaha terus berkomunikas karena ia merasa ada kekuatan magic positif luar
biasa saat ia berkomunikasi dengan pacarnya. Ucarapan-ucapan dari pacar Dodo
merasa mempunyai kekuatan tersendiri saat Dodo membacanya. Dodo bisa
mengerjakan tugas sekolahnya dengan benar, dan yang penting kehidupan Dodo
benjadi lebih terarah karena ia tidak mau menceritakan tentang berantakannya
kehidupannya.
Akhirnya Dodo di anggap
terlalu posesif dalam menjani hubungan dengan pacarnya itu, dan tentu anggapan
ini menjadi awal yang negatif bagi hubungan mereka. Dan tanpa banyak yang bisa
diperbuat oleh Dodo, Dodo hanya bisa pasarah dan menghargai setiap permintaan
dari orang yang dia sayanginya, Dodo sadar tidak ada sesuatu hal yang indah
jika ada unsur keterpaksaan di dalamnya, Dodo hanya bisa berharap kepada tuhan
agar memberikan perasaan indah untuk Dodo dan pacarnya itu. Namun, mereka
berpisah.
Masalah Dodo kian bertambah!
Sekarang waktu luang Dodo di
gunakan hanya untuk memikirkannya, tanpa bisa menghubunginya. Waktu luang Dodo
kini digunakan sangat negatif, lebih negatif dari yang menurut Dodo main game itu
menjenuhkan.
Waktu luang Dodo kini di isi
dengan kegiatan yang sangat bisa merubah kehidupannya menjadi sangat negatif.
Mungkin ini kelemahan yang sangat vital bagi manusia periang seperti Dodo.
Hingga akhirnya Ujian
Nasional pun tiba. Dodo menggunakan waktu luang nya untuk memperoleh nilai
sebaik mungkin dalam Ujian Nasional, walau masih terkadang memikirkan sang
motivatornya.
Setiap belajar Dodo sering
merasa bosan dan jenuh, terkadang menghubungi mantan pacarnya. Walau masih
disambut baik oleh mantan pacarnya, Dodo merasa ada yang berbeda. Bukannya Dodo
menjadi semangat belajar, tapi malah sebaliknya Dodo hanya memikirkan kapan
tuhan memberikan hal yang indah lagi untuk perasaan mereka berdua. Fikiran Dodo
kini bukan hanya tentang Ujian Nasional, Dodo juga masih sering memikirkan
mantan pacarnya dan berharap bisa memperoleh kekuatan magic yang psotif seperti
halnya pada saat masih pacaran.
Masa Ujian Nasional pun
telah di lewati Dodo. Kini Dodo hanya bisa berharap dengan apa yang dia kerjakan
menghasilkan hasil yang baik.
Hasil Ujian Nasional pun
akhirnya keluar, Dodo berhasil lulus dari sekolah. Namun Dodo gagal memperoleh
yang maksimal. Entah karena apa Dodo kini tak percaya dengan dirinya sendiri.
Seperti pada saat Dodo bisa
bersekolah di sekolah unggulan, keberuntungan itu pun kembali berpihak kepada Dodo.
Nilai nilai Ujian Nasional yang pas-pasan, Dodo berhasil memperoleh beasiswa di
salah satu PTS di ibukota. Dodo emang orang desa biasa yang selalu beruntung
dan dapat merasakan kuliah di ibukota.
Seperti mahasiswa pada
umumnya, Dodo merasakan pendidikan yang sama dengan mahasiswa lain. Disitu Dodo
belajar banyak hal tentang arti nya kehidupan. Dodo merasa sudah waktunya untuk
mempersiapkan masa depannya. Dengan waktu luangnya itu Dodo terus memikirkan
bagaimana masa depannya kelak.
Dodo kini merasa hidup
karena kini waktu luang nya sangat berarti mengerjakan untuk masa depannya.
Belajar menjadi mahasiswa yang baik, Selalu mengerjakan tugas, bahkan Dodo bisa
berkarya melalui beberapa tulisannya di majalah-majalah. Semester satu berhasil
Dodo lewatin dengan hidup penuh gelora merasakan kehidupan baru yang tidak
membosankan.
Namun kegelisan Dodo kembali
muncul saat liburan semester tiba. Tentu karena libur semester yang sangat
panjang menyebabkan teman kuliah Dodo satu per satu pulan ke rumahnya
masing-masih dan mengharuskan Dodo juga harus ikut pulang ke rumahnya. Tentu
dirumahnya Dodo merasakan banyak sekali waktu luang dan Dodo tentu engga tau
harus melakukan apa dirumah.
Walau dirumah pun Dodo masih
terus saja memikirkan dan merancang masa depannya. Namun dirumah Dodo merasa
berbeda dan merasa ada yang aneh. Tidak seproduktif pada saat dia berada di
kampusnya.
waktu liburanpun berakhir, kini Dodo kembali hidup
beraktifitas menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.
Di semester berikutnya
kesibukan Dodo berkurang, Dodo mulai jenuh dengan segala rutinitasnya mengurusi
masadepan. Dodo kini kembali harus bergulat dengan waktu untuk bisa
dihabiskannya karena Dodo tak bisa lagi hidup hanya untuk mengurusi mimpi-mimpi
masa depannya.
Kini Dodo mulai keluar kamar
dan mencoba bertegur sapa dengan orang-orang disekitarnya. Namun entah kenapa Dodo
merasa aneh ketika berada ditengah kerumunan orang banyak. Dodo merasa
terganggu dan ingin sekali lari pergi menjauh. Mungkin itu karena Dodo masih di
anggap baru dan belum mengenal dengan orang-orang di sekitarnya.
Setelah sekian lama Dodo
beradaptasi, Dodo kini mulai bisa bermain dengan mahasiswa-mahasiswa lain. Dan
akhirnya Dodo pun mulai berniat untuk bisa pacaran seperti dulu lagi. Dodo
tidak pernah sadar dengan apa yang dia lakukan setelah dia ditinggalkan matan
pacarnya dulu. Andai dia sadar mungkin dia sudah malu dengan dirinya sendiri.
Kini Dodo bisa berhubungan
dengan seorang perempuan yang Dodo anggap bisa meluluhakn hatinya. Memang Dodo
hanya sebatas baru mengenal dirinya lewat pesan singkat. Ini dikarenakan mereka
kuliah di berbeda kota, namun dekat dengan rumah asal Dodo.
perempuan dalam handphone genggam
Setiap hari Dodo dan
perempuan tersebut menghubungi satu sama lain untuk bercerita mengenai hal-hal
yang lucu yang disukai kedua nya. Mereka setiap hari menghubungi saling memberi
salam secara bergantian Dan tentu ini membuat diri Dodo merasa percaya diri
karena ada orang yang mau mendengarkannya. Kini Dodo merasa senang bisa ada
yang menemani dan bisa menghabiskan waktu luang bersama nya, walau hanya lewat
handphone genggam.
Kini Dodo memaksakan diri
untuk pulang dan segera bertemu dengan perempuan
dalam handphone genggam nya itu. Dan akhirnya mereka saling bertemu dan
bisa mengobrol panjang secara langsung. Terasa waktu Dodo kini sangat berarti
dan Dodo bisa menikmati kehidupan.
Setiap ada kesempatan libur,
Dodo pun selalu ingin pulang kerumahnya agar bisa menemui perempuan tersebut. Pernah
suatu hari di mall daerah tempat perempuan itu tinggal ada sebuah acara yang guess star nya adalah idola Dodo dan
ternyata perempuan itu juga mengidolakannya. Maka mereka berencana untuk datang
ke acara tersebut.
Perempuan itu datang
beramai-ramai dengan teman-temannya, sedangkan Dodo hanya datang dengan
sendirinya. Akhirnya Dodo berusaha untuk bisa bertemu dengan perempuan itu maka
Dodo pun mencarinya. Akhirnya mereka bisa bertemu dan bisa saling melihat,
namun entah kenapa Dodo menjadi terlihat sangat pecundang saat itu. Dodo tidak
berani mendekatinya hanya karena alasan dia malu sama temen-temen perempuan
tersebut dan Dodo merasa pergaulannya jauh di bawah mereka, entah kenapa Dodo
menjadi pecundang di hadapan perempuan yang dia sayangi.
Akhirnya Dodo memutuskan
pergi meninggalkan acara tersebut dan pergi meninggalkan perempuan tersebut
yang terlihat sedang asik menikmati acara nya bersama teman-temannya.
Karena tepat saat sholat
ashar, Dodo pun pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat. Setelah sholat Dodo
pun entah tidak tau harus kemana lagi, balik ke acara itu? Dodo merasa percuma
untuk kembali ke acara tersebut karena di acara tersebut juga Dodo tidak bisa
bergerak.
Akhirnya Dodo memutuskan
untuk rehat sejenak di masjid. Ternyata banyak juga pengunjung acara maupun
pengurus mall tersebut yang sedang istirahat di dalam masjid tersebut. Dodo pun
kini merasakan kesendiriannya terobati, walau tidak mengobrol sapa satu sama
lain, setidaknya Dodo merasa mempunyai teman yang sedang merasakan hal yang
sama. Kesendirian.
Setelah Dodo merasa sudah
cukup untuk rehat didalam masjid, Dodo pun bertujuan untuk keluar masjid namun
seperti biasanya Dodo belum mempunyai tujuan. Setelah Dodo keluar dan ternyata
dijalan Dodo melihat perempuan yang dia sayangi itu sedang menuju ke masjid
bersama teman-temannya. Karena Dodo merasa gugup dan entah harus gimana jika
berpapasan dengan mereka, Dodo pun mengambil keputusan untuk cepat lari dan
segera masuk lagi ke dalam masjid. Dodo pun lari sekuat tenaga menghindari agar
tidak terlihat oleh perempuan itu.
Setelah Dodo didalam masjid,
kini Dodo dapat melihat perempuan itu dari atas, ini karena masjid untuk tempat
sholat berada di lantai atas, sehingga jalan ke arah masjid dari mall dapat
terlihat dari jendela yang ada. Dodo melihatnya dan memandanginya dengan jelas.
Dodo melihat sebercik harapan dikala itu, seperti cahaya yang bisa memberi
kekuatan ubagi Dodo untuk menjalani kehidupannya agar lebih baik. Namun tidak
lama perempuan itu pun sampai ke masjid dan sudah tidak terlihat lagi.
Dodo kini duduk menghadap ke
mimbar dan mungkin perempuan bersama teman-temannya itu pun masuk ke dalam
masjid tersebut. Masih dalam keadaan gugup Dodo pun kini dengan cepatnya keluar
dari masjid tersebut tanpa melihat ke arah shaf
perempuan karena Dodo merasa kaku untuk melihat perempuan itu. Dodo pun
berjalan cepat keluar masjid untuk menghindari terlihat oleh perempuan
tersebut.
Entah kenapa Dodo menjadi
seorang pengecut seperti itu. Padahal saya tau Dodo sangat ingin ngobrol
bersama perempuan tersebut.
Setelah pulang dari acara
tersebut dengan keadaan hujan-hujanan, Dodo kini mulai berfikir realistis. Dodo
kini mulai berfikir akan cepat menemui perempuan tersebut dan segera
mengutarakan perasaan nya karena Dodo merasa sudah cukup lama Dodo mengenal
perempuan tersebut. Kini Dodo dengan terang-terangan meminta agar bisa pergi
keluar dengan perempuan itu.
Dengan berbagai pertimbangan
dari perempuan itu dan beberapa ajakan dari Dodo, akhirnya perempuan itu pun
mau meluangkan waktu nya untuk bisa keluar bersama Dodo. Hari Sabtu mereka
setujui untuk hari mereka akan jalan bareng. Dodo merasa senang dan seperti
mendapat angin segar dan Dodo sudah mulai menghayalkan apa yang harus dia
lakukan seharian bersama perempuan yang dia sayangi. Setidaknya Dodo tidak mau
mengecewakannya.
Sabtu,
hari dimana Dodo akan merasakan hari yang
indah
Akhirnya mereka pun bisa keluar dan jalan bareng.
Akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka rasa cocok untuk mengobrol. Di
sebuah ayunan seperti taman bermain anak TK namun kini Dodo yang tidak pernah
merasakan TK bersama perempuan yang ia sayangi yang kini duduk di ayunan
tersebut.
Mereka mengobrolkan tentang dunia perkuliahan mereka
masing-masing dan tentang rencana masa depan mereka. Dari sini Dodo merasa
terharu melihat seorang perempuan yang sudah memiliki memikiran yang jauh di
atas umurnya. Dodo melihat sosok ibu atau lebih tepatnya calon ibu yang Dodo
dambakan, Dodo melihat ada cahaya dari matanya dan teringat akan ibu nya. Dodo
merasakan sosok keibuan ada di dalam dirinya. Dodo yang tidak pernah merasakan
sosok ibunya kini hanya bisa membayangkan sosok ibunya ada didepan matannya.
Mereka kian asik mengobrolkan apa saja tentang masa
depan, begitu pun Dodo mulai menceritakan tentang kegiatannya selama ini yang
dilakukan untuk mempersiapkan masa depannya. Dodo meminta doa untuk kelancaran
masa depannya kepada perempuan itu seperti Dodo meminta doa kepada ibu nya
sendiri. Dodo membayangkan ini karena Dodo selalu mendambakan agar bisa meminta
langsung di hadapan ibu nya untuk mendoakannya, mungkin karen itu dia melampiaskannya
pada perempuan ini.
Waktu kian berlalu, kini perempuan itu mengajak agar
cepat segera pulang. Perempuan itu mempunyai janji dengan temannya agar bisa
pulang dan menemui temannya itu. Dodo bisa merasakan berada dalam posisi
perempuan itu, dimana Dodo dihubungin oleh temannya untuk segera pulang dan
bertemu dengan teman. Untuk itu Dodo merasakan juga harus mengerti dia dan
menuruti keinginannya itu agar segera pulang. Mereka pun beranjak pulang.
Dodo merasa puas dan lega bisa menghabiskan waktu
dengan mengobrol dengannya. Dodo sangat merasa gembira. Kini Dodo sudah tidak
memikirakan waktu luang yang dulu menjadi masalah berat baginya. Hari-harinya
menjadi berwarna, yaiya lah namanya juga orang lagi jatuh cinta. Yang dulunya
mempunyai waktu luang yang membosankan, kini menjadi waktu luang yang
menyenangkan.
Dengan terkagumnya Dodo dengan sosok keibuan yang ada
dalam diri perempuan itu, membuat Dodo lupa akan tujuan yang sebenarnya. Kini Dodo
belum menyampaikan perasaan nya kepada perempuan itu. Untuk itu Dodo kini
berusaha keras untuk mengajak perempuan itu keluar dan mau jalan bareng lagi.
Setiap hari Dodo dengan berbagai cara mengajaknya agar
bisa keluar dan jalan bareng lagi. Namun perempuan itu ternyata sedang sibuk
dan mempunyai teman-teman yang asik yang mengajak perempuan itu berlibur, sehingga
tidak ada waktu luang untuk meladenin si Dodo ini.
Tiba pada dua malam terakhir sebelum Dodo pergi. Dodo
secara terus menerus mengajak perempuan ini keluar dan bertemu denganya. Persis
seperti anak yang sedang meminta sesuatu kepada ibunya. Dodo memberi tahu nya
jika lusa Dodo akan pergi dalam waktu lama dan mungkin akan susah untuk bisa
bertemu. Namun tetap saja, waktu perempuan itu terlalu berharga jika hanya
menuruti rengekan Dodo yang memang tidak pernah bisa merasakan betapa asiknya
liburan bersama teman-teman.
Rengekan Dodo mungkin membuat kesal dan membuat malas
perempuan itu untuk berkomunikasi dengan Dodo lagi. Meski begitu Dodo tak
berhasil untuk bisa keluar dan menyampaikan isi perasaannya kepada perempuan
itu. Yang ada mungkin membuat perempuan itu berfikir untuk menjauh karena dia
merasa risih dengan kehadiran Dodo.
Kini dua hari tepat sebelum Dodo pergi. Dodo pun
bertanya lagi untuk menyakinkan hatinya kalau perempuan itu memang benar tidak
bisa bertemu dengannya. Namun percuma saja. Perempuan itu menolak untuk bertemu
dengan Dodo. Perempuan itu mempunyai kesibukan dengan keluarganya, walau
terlihat perempuan itu sepertinya sudah memberi kode untuk menjauhi Dodo.
Karena pada saat itu perempuan tersebut tidak terlihat seperti apa yang di
kenal Dodo sebelumnya. Perempuan itu terlihat kini menikmati dunia nya dan
seperti orang sedang jatuh cinta, tapi Dodo sadar itu bukan dengannya.
Kini perempuan itu tidak pernah menyapanya dan memberi
salam terlebih dahulu, bahkan disetiap kata dalam setiap berkomunikasinya pun
jauh sangat berbeda, candaanya, kini terlihat seperti pelawak yang gagal melucu
di atas panggung. Begitu garing. Berbeda seperti saat mereka baru saling
mengenal. Dimana saat itu Dodo sangat bersemangat untuk menjalani hari-hari
nya.
Dodo bisa tahu kalau dia sedang jatuh cinta karena Dodo
pun sedang merasakan bahagianya jatuh cinta. Untuk itu dia bisa mengetahui jika
perempuan itu sedang jatuh cinta.
Kini waktu Dodo hanya tinggal dua hari lagi, lusa Dodo
akan pergi. Dan Dodo merasa sangat terpuruk dan sangat sedih untuk kepergiannya
kali ini.
Satu hari sebelum Dodo pergi. Dodo pun keluar rumah
dan bergi bermaksud untuk menikmati hari-hari terakhirnya sebelum Dodo pergi. Dodo
pergi ke suatu tempat yang bisa menenangkan dirinya, Dodo pergi ke pantai dan
coba menyakinkan dirinya tentang masalah yang sedang dihadapinya kini. Ombak
dan angin laut dirasa cukup untuk membuat nya tenang. Dodo memikirkan bagaimana
lagi agar dia bisa bahagia, Dodo membayangkan saat-saat bahagia nya ketika Dodo
bisa duduk bersama di sebuah ayunan bersama perempuan itu. Dodo merasakan
betapa bahagia nya dia ketika kala itu melihat sosok wanita yang mempunyai
sifat ke ibuan. Ya, Dodo sekarang melamun di temanin hembusan angin laut dan
suara gemuruh ombak.
Sampai akhirnya dia dikagetkan oleh seorang laki-laki
yang berbadan mirip dengannya namun dia terlihat sangat bahagia dan sepertinya
mempunyai kisah hidup yang jauh lebih menguntungkan darinya. Dodo pun akhirnya
bercerita panjang mengenai kehidupannya hingga sampai keterpurukannya saat ini.
Dodo berasa senang karena respon laki-laki tersebut yang mau mendengarkan. Dodo
merasa senang setelah mendengar kalau ternyata laki-laki tersebut juga
terkadang mempunyai permasalahan yang sama dengannya. Dodo menceritakan
semuanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Memang saya pada saat itu merasa tersentuh mendengar
cerita dari Dodo. Saya merasa iba dengan keadaan Dodo sekarang. Dari ceritanya
di awal, Dodo terlihat begitu istimewa dengan berbagai permasalahan di keluarga
nya, dia tidak mau ikut-ikutan dengan teman sebayanya menghabiskan waktu dengan
berfoya-foya mabuk dan merokok di jalanan. Walau Dodo mengalami kesulitan untuk
bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya, tapi Dodo terlihat begitu yakin
saat menceritakan ini jika suatu saat dia bisa bercanda gurau dan berfoto
bareng dengan ayah dan ibu nya.
Dodo terlihat begitu bersemangat ketika menceritakan
tentang keoptimisannya untuk meraih masa depan dan menjadikan hidupnya menjadi
pelajaran untuk anak-anaknya kelak. Dodo pun begitu terlihat sangat enerjik
ketika menceritakan tentang pendidikannya.
Namun entah kenapa Dodo terlihat lemas, lunglai bahkan
tak berdaya ketika dia menceritakan soal percintaannya. Dodo terlihat begitu
emosi dan marah. Dodo berkali-kali mengucapkan. “Ya tuhan, yakinkan aku, aku
pantas untuk bahagia”.
Dodo terlihat lemah tak berdaya ketika menceritakan
tentang perjuangannya agar bisa bahagia. Namun Dodo harus sadar, kebahagiaan
yang menyangkut dengan orang lain tidak bisa dipaksakan. Jika Dodo ingin
bahagia dengan melibatkan orang lain, maka orang yang dilibatkannya pun harus
ikut bahagia. Dodo harus sadar semua nya tidak bisa di paksakan, apalagi
perasaan.
Seharusnya
sudah diketahui, fatal akibatnya memberi harapan pada pria yang setia.
Kini sudah waktunya Dodo pergi tanpa memberi tahu
secara langsung tentang perasaan yang sebenarnya kepada perempuan yang ia
cintai. mungkin secara sekilas perempuan itu pun tau tentang perasaan Dodo
sebenarnya. Namun mungkin karena perempuan itu tidak mau menyakiti Dodo, maka
dia memutuskan untuk tidak bertemu dengan Dodo dan memilih Pria yang tidak
pernah merengek dan tentunya lebih mudah berteman dengan siapa aja, tidak
seperti Dodo.
Kini Dodo menyakinkan dirinya sendiri untuk bisa pergi
tanpa memikirkan perempuan yang ia sayangi itu. Walau Dodo masih sangat ingin
sekali bertemua dengan perempuan itu, namun kini sudah tidak mungkin. Dodo
harus berusaha tegar dan menghadapi ini. Dodo bertekad akan kembali dan
menghubungi perempuan itu jika nanti ia sukses.
Dodo bilang kalo nanti ia sukses akan kembali dan
menghubungi perempuan itu untuk bisa bertemu dan menyatakan perasaannya di
depan kedua orang tuanya. Ha ha ha laki-laki yang mendengar perkataan bocah ini
tertawa terbahak-bahak. Dia bilang ke Dodo, “Emang nya gampang buat sukses,
emang dengan ngomong begitu dan bermodalkan cerita seperti ini bisa dengan
mudah untuk sukses. Hahahaha.”
Entah setelah itu apa yang ada di dalam hatinya Dodo.
Apakah Dodo masih tetap mempunyai tekad yang kuat tentang keyakinannya atau
malah hancur setelah tau apa yang di ceritakannya malah di balas dengan
tertawaan terbahak-bahak seperti itu.
Setelah itu Dodo pergi meninggalkan pantai.