Sunday, January 24, 2016

Beda Dunia beda isi Path


Weekend Datang.

Dimana semua orang rata-rata bersuka cita mendengar kata Libur. apalagi bagi mereka yang suka melakukan Liburan. Suatu aktifitas yang mungkin semua orang menyukainya, entah bagi yang menyenangi keramaian, menyukai ketentraman, atau bagi mereka yang suka beristirahat didalam kamar.

Weekend kali ini bisa di anggap merugikan bagi gue, jika tidak bisa memaksimalkannya. Karena apa? Karena weekend – weekend yang akan datang kata-kata libur hanya sebagai mitos.

Selain sebagi mahasiswa yang harus mengabdikan diri kepada masyarakat, melakukan pengamatan dan juga tetap belajar dengan baik. Itu saja sudah sangat berat jika di lihat. Tidak gampang dan memerlukan waktu yang lama untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, karena masyarakat dominan melihat tingkah laku mahasiswa yang akan melakukan pengabdiannya itu di banding melihat apa yang akan dikerjakan untuk mengabdi. Dengan kata lain sebuah kepercayaan masyarakat sangat di butuhkan dalam hal pengabdian ini.

Selain pengabdian kepada Masyarakat, gue sebagai mahasiswa juga harus bisa melakukan penelitian. Dalam hal penelitian ini gue mempunyai pendapat sendiri sebagai mahasiswa yang diharuskan untuk melaksanakan itu. Gue berpendapat melakukan penelitian itu tidak harus dalam hal yang besar, contohnya lakukanlah penelitian-penelitian yang ada di sekitar kita aja dulu. Contoh nya akhir-akhir ini gue sering meneliti kenapa kucing di sekitar kompleks tempat gue ngekost sering pada hamil dalam kurun waktu yang cukup singkat. Artinya, hari ini gue melihat kucing sedang asik berak di jemuran tetangga gue (dan gue biarin, karena gue Cuma mau ngamatin yang artinya tanpa memerlukan kontak fisik untuk mengusir kucing itu) dengan perut yang masih elegan. Tapi dua hari kemudian gue lihat kucing itu sudah hamil. IYA, SUDAH HAMIL!! PERUTNYA GEDE!!! Terus yang lebih mengejutkan juga ternyata JEMURAN YANG ADA TAI KUCINGNYA ITU MASIH TERJEMUR DENGAN POLOSNYA. Kucing yang malang dan jemuran yang usang.

Karena kisah kucing itulah akhirnya gue mutusin untuk melakukan pengamatan terhadap pergaulan kucing di sekitar kost gue. Penelitian ini memerlukan persiapan yang matang. Selain harus berurusan dengan PemilikJemuranApesYangJemurannyaAdaTaiKucing itu, gue juga harus siap berhadapan dengan beberapa preman-preman kucing yang mungkin akan menghalangi niatan gue supaya bisa “Mencegah Pergaulan Bebas Antar Kucing Liar.”

Akhirnya dengan tekad tidak mau kecolongan lagi dengan adanya kucing yang hamil dengan kucing pria sembarangan yang tidak jelas asal usulnya itu. Gue membuat pembatas agar kucing di kosan gue tidak mudah tergoda oleh kucing asing yang biasa nyolongin gorengan di warkop depan. Pembatas tersebut terbuat dari bekas spanduk yang gue balik dan gue tulis apa maksud sebenarnya dari gue membuat pembatas ini. Tentunya dengan bahasa kucing yang baik dan benar.

Pembatas dengan pesan yang intinya Kucing Jelek di Larang Melintas itu ternyata gagal. Masih banyak saja kucing-kucing liar masuk ke area kosan dengan seenaknya yang menyebabkan kucing kost gue hamil lagi. Dasar kucing kampung, pasti orang tuanya engga menyelokahkan nya jadi kucing-kucing itu engga bisa membaca pesan yang gue bikin itu.

Cara berikutnya agar kucing – kucing liar itu engga bisa masuk ke area kost adalah dengan cara: mengurung kucing betina yang ada di area kost.

Dengan mengurung semua betina, otomatis kucing liar itu tidak bisa menggoda kucing betina kost dan mereka akan mencari kost yang lain yang bisa di goda kucing-kucingnya. Cara ini cukup berhasil, mungkin kucing juga tidak tahan dengan kejombloan. Setelah seminggu cara ini gue lakuin, kucing liar di luar kost sudah tidak ada lagi yang nampak.

Dengan senang gembira gue melihat keberhasilan ini. Akhirnya pergaulan bebas antar kucing bisa gue cegah.

Gue masuk ke kamar tempat dimana gue menyekap semua kucing betina yang ada di kost, dan kenyataan membuat mata gue terbelalak. Semua pakaian—yang kebanyakan kotor— semuanya penuh dengan eek kucing. Melihat peristiwa tidak berterima kasih ini, gue merasa kesal.

Dan besoknya semua kucing itu keluar dari kamar gue dengan perut yang membesar.


Post a Comment