Aku,
Engkau dan tak ada lagi.
….
Ketertarikan
seseorang terhadap lawan jenisnya bisa melalui beberapa faktor. Fisik, sifat,
watak, bahkan kepintaran. Tapi apakah ada seseorang yang tertarik dengan lawan
jenisnya karena namanya. Contohnya jika kita baru saja putus dengan sang
kekasih kemudian kita menemukan sesorang yang mempunyai nama yang sama dengannya,
kemudian kita tertarik kepadanya, apa ini hanya karena nama ?
Segimanapun
miripnya suatu nama, namun belum tentu kita akan tertarik dengan seseorang yang
meiliki nama itu jika tidak ada faktor lain. Dan apakah aku salah jika ingin
memilikimu, wahai sang pemilik nama itu ?
Kamu
tau, diperlukan dua orang manusia yang hebat untuk dapat menjalin suatu
hubungan. Tidak bisa kita saling melengkapi. Karena jikapun aku seorang lelaki
yang tidak banyak hafalan Al - Qur’an nya kemudian aku memilihmu sebagai istri
karena engkau hafiz Al – Qur’an, tetapi tidak akan mungkin kamu menjadi seorang
imam. Jika pun aku seorang koki yang handal masak, pasti aku akan selalu
meminta kamu memasak jika dirumah. Karena itu kita harus sama – sama kuat.
Dan
jika kamu memang harus memantaskan diri agar menjadi kuat. Aku maklumi itu. Karena
aku pun begitu. Tetapi apakah kamu tidak mau menjadi kuat bersama – sama ?
berjuang bersama – sama ?
Karena
berjuang tidak sebecanda itu.
Apa
aku salah memilikmu ?
Aku
tau, dalam agama pacaran tidaklah dibenarkan. Tapi kepastian itu perlu
diberikan. Sebagiamana kepastian dalam sebuah perjanjian. Dalam sebuah janji,
kita harus tau apakah kita dapat menepatinya atau tidak. Dari situ orang yang
berjanji dengan kita tidak akan bisa menunggu. Kita harus bisa memberi
kepastian apakah kita bisa berjanji atau tidak. Apakah kita bisa menepatinya
atau tidak.
Dan
aku pun seperti itu, bukan hanya perempuan, lelaki pun sama. Memerlukan kepastian
apakah kamu bisa diajak untuk berjuang atau hanya bisa di ajak untuk dibuang
dalam kenangan.
Post a Comment